Dicecar DPR Soal Proyek Pipa Minyak Blok Rokan, PHE: Sudah Beroperasi

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Karyawan berjalan di lokasi Rig (alat pengeboran minyak bumi) PDSI 49 milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Riau, Senin (8/8/2022).
9/11/2022, 17.59 WIB

Anggota Komisi VII DPR, Muhammad Nasir, menyoroti proyek pipa minyak di Blok Rokan yang tak kunjung rampung. Proyek dengan nilai investasi US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun tersebut sudah dikerjakan sejak September 2020 ditargetkan beroperasi tahun ini.

"Saya dengar di Blok Rokan itu ada pekerjaan pipa yang mangkrak, cukup besar harganya Rp 4,3 triliun. Pipa ini sekarang gak bisa dipakai. Yang mengerjakan anak perusahaan bersama swasta, mungkin ini bisa dijawab perusahan mana," kata Nasir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Pertamina pada Rabu (9/11).

Pada kesempatan tersebut, Nasir mengusulkan agar para anggota komisi energi bisa meninjau langsung perngerjaan proyek pipa minyak di Blok Rokan. "Saya minta kita, teman-teman, kunjungi benar tidak. Jangan dibuat main-main, saya minta yang seperti ini pihak hukum datang tinjau lokasinya. Jangan dibiarkan," ujar Nasir.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro, mengatakan bahwa pipa minyak yang disinggung di RDP sudah beroperasi sejak awal tahun meski pengalirannya belum 100%.

"Pipanya sudah beroperasi dari awal tahun, tapi memang bertahap dan diharapkan di Desember akan selesai 100%," kata Wiko saat ditemui usai RDP di Gedung Nusantara I DPR.

Wiko pun menjamin, pipa minyak Blok Rokan akan mengalir penuh pada Desember 2022 mendatang. "Pompa yang ada dioperasikan oleh Pertamina Hulu Rokan dan itu membutuhkan proses sampai beroperasi penuh pada Desember," kata Wiko.

Proyek konstruksi dan pengadaan pipa minyak sepanjang kurang lebih 367 km tersebut akan melewati 5 kabupaten dan kota, 14 kecamatan, serta 38 desa dan kelurahan.

Sebelumnya diberitakan, Pertamina Gas (Pertagas) memastikan pengerjaan proyek pipa minyak di Blok Rokan dapat berjalan sesuai target. Adapun hingga Juni 2022, pengerjaan proyek ini telah mencapai 71,33%.

Manager Communication, Relations & CSR Pertagas, Elok Riani Ariza menyampaikan perusahaan berkomitmen menjalankan pekerjaan konstruksi proyek meskipun di tengah pandemi Covid-19. "Kami terus berupaya agar proyek strategis nasional ini dapat rampung tepat waktu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (5/7).

Pipa minyak Blok Rokan berpotensi mengangkut minyak kurang lebih 200-265 ribu barel per hari (bph) dan ditargetkan komersial pada awal 2022. Proyek ini merupakan salah satu proyek energi terbesar yang diharapkan dapat mampu mendukung ketahanan energi dan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu