Harga Minyak Mentah RI Turun 12,6% Dipicu Kekhawatiran Ekonomi Global

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Ilustrasi anjungan minyak dan gas.
4/1/2023, 15.39 WIB

Kementerian ESDM menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) Desember 2022 senilai US$ 76,66 per barel. Angka ini turun 12,38% atau US$ 10,84 per barel dari harga US$87,50 per barel yang ditetapkan pada November 2022.

Penentuan harga ICP Desember 2022 ditetapkan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 2.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Desember 2022 yang disahkan pada 2 Januari 2023.

Dikutip dari Executive Summary (Exsum) Tim Harga Minyak Indonesia, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi penurunan harga minyak mentah internasional. Terutama, kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global yang diindikasikan oleh kebijakan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang terus menaikkan suku bunga guna mengatasi inflasi.

Kekhawatiran pasar juga makin getir ketika Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) memutuskan untuk meningkatkan suku bunga di pertengahan Desember 2022.

Penurunan harga minyak juga disebabkan dari pasokan minyak mentah dunia yang relatif tak menentu. OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan kuota pemotongan produksi minyak mentah akibat ketidakpastian pasokan minyak mentah dari Rusia. Langkah ini di luar ekspektasi pasar yang mengharapkan peningkatan pemotongan produksi dari OPEC+.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) pada Desember 2022, pasokan minyak mentah Non OPEC naik sebesar 420 ribu barel per hari di kuartal IV 2022 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Berdasarkan laporan OPEC pada Desember 2022, terdapat revisi penurunan proyeksi permintaan minyak mentah dunia sebesar 0,01 juta barel per hari menjadi 99,56 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

IHS Markit dalam Laporan Desember 2022 menyampaikan permintaan minyak mentah dunia pada Desember 2022 turun sebesar 600 ribu barel per hari menjadi 99,8 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat peningkatan stok minyak. Terutama pada persediaan produk minyak AS pada bulan Desember 2022, dengan rincian gasoline naik sebesar 9,2 juta barel menjadi 223,0 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya. Hal serupa juga terjadi pada Distillate yang mengalami kenaikan sebesar 7,6 juta barel menjadi 120,2 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya.

“Faktor lainnya adalah menguatnya nilai tukar Dollar AS dibandingkan mata uang lainnya terutama terhadap Euro,” demikian dikutip dari Exsum tersebut.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 di Cina setelah pelonggaran kebijakan pembatasan. Hal ini turut berimbas pada menimbulkan kekhawatiran pasar dan turunnya permintaan minyak mentah dari negara tersebut.

Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Desember 2022 dibandingkan November 2022, sebagai berikut:

- Dated Brent turun sebesar US$10,55 per barel dari US$91,67 per barel menjadi US$81,12 per barel.

- WTI (Nymex) turun sebesar US$7,87 per barel dari US$84,39 per barel menjadi US$76,52 per barel.

- Brent (ICE) turun sebesar US$9,51 per barel dari US$90,85 per barel menjadi US$81,34 per barel.

- Basket OPEC turun sebesar US$10,55 per barel dari US$89,73 per barel menjadi US$79,18 per barel.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu