Harga Minyak Menguat 1,7%, Dipicu Prospek Peningkatan Permintaan Cina

KATADATA
Ilustrasi, pengeboran minyak lepas pantai.
Penulis: Agung Jatmiko
21/1/2023, 09.22 WIB

Harga minyak global juga didukung oleh harapan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan segera menjalankan kenaikan suku bunga yang lebih kecil, yang dapat mencerahkan prospek ekonomi AS.

Jajak pendapat Reuters memperkirakan, The Fed akan mengakhiri siklus pengetatannya setelah kenaikan 25 basis poin pada masing-masing dari dua pertemuan kebijakan berikutnya, dan kemudian akan mempertahankan suku bunga stabil setidaknya selama sisa tahun ini.

Selain beberapa faktor yang telah disebutkan, harga minyak juga terbantu oleh adanya pembatasan minyak mentah Rusia. Analis Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch mengatakan, sanksi dan pembatasan pada minyak mentah Rusia secara bertahap memperoleh beberapa dampak pada harga minyak.

"Sanksi dan pembatasan minyak mentah Rusia ini akan menjadi faktor yang membuat harga minyak global lebih bullish," ujar Ritterbusch.

Rusia sendiri merupakan pemasok minyak mentah terbesar kedua China pada tahun 2022, setelah Arab Saudi.

Halaman: