JPMorgan Ramal Harga Minyak di Bawah US$100 Meski Permintaan Pulih

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi rig pengeboran migas lepas pantai.
Penulis: Happy Fajrian
20/2/2023, 14.39 WIB

Patokan global minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan sekitar US$ 83 per barel pada akhir perdagangan Jumat (17/2), di jalur penurunan mingguan karena taruhan bahwa kebijakan moneter AS yang lebih ketat dapat mengurangi permintaan.

JPMorgan juga mempertahankan perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan minyak importir utama Cina sebesar 770.000 barel per hari.

Cina diperkirakan akan mengimpor jumlah rekor minyak mentah pada tahun 2023 karena meningkatnya permintaan bahan bakar, “terutama karena orang lebih banyak bepergian setelah pembongkaran pembatasan Covid-19,” kata para analis.

Sebelumnya harga minyak acuan dunia, Brent, sempat mencapai rekor menyentuh rekor tertinggi di level US$ 127,98 per barel, sedangkan WTI di US 123,70 per barel pada Maret 2022, imbas perang Rusia-Ukraina yang mendisrupsi pasokan.

Harga Brent bahkan sempat menyentuh US$ 139,13 per barel dan WTI US$ 130,50 per barel pada perdagangan intraday. Namun harga minyak terus turun hingga sempat menyentuh level di bawah US$ 80 per barel pada awal Desember 2022.

Halaman: