Momentum Harga Gas Tinggi, Luhut Minta Akuisisi Blok Masela Dikebut

Humas Kemenko Marves
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Pertamina mempercepat proses akuisisi 35% saham hak partisipasi Blok Masela dari Shell.
14/3/2023, 18.06 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong agar Pertamina mempercepat proses akusisi 35% saham hak partisipasi Proyek Abadi LNG Blok Masela dari Shell.

Penekanan ini dilontarkan seiring momentum harga gas bumi yang relatif menanjak. "Iya kita berharap segera berjalan, karena gas kan harganya bagus," kata Luhut usai acara Indonesia Leading Economic Forum 2023 di The St. Regis Hotel Jakarta pada Selasa (14/3).

Dorongan akuisisi proyek ladang gas Masela juga diutarakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Dia meminta Pertamina untuk segera menyelesaikan alih aset 35% saham pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela dari Shell. Manuver Pertamina dinilai bisa mempercepat pengangkutan gas di Blok Masela yang tak kunjung terealisasi.

"Saya sangat mendukung karena blok gas itu sudah tidak produksi maksimal selama puluhan tahun," kata Erick saat ditemui wartawan selepas acara Economic Outlook 2023 CNBC di The St. Regis Hotel Jakarta dikutip Rabu (1/3).

Erick juga menyampaikan bahwa Pertamina punya modal kapaital yang kuat untuk mengakuisisi ladang gas di kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku itu. "Percuma negara memberi kesempatan orang untuk berinvestasi tapi mereka tidak melakukan investasinya," ujar Erick.

Sementara itu Pertamina dikabarkan akan mengajukan proposal alih aset atau pengambilalihan 35% saham hak partisipasi pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela kepada Shell pada April tahun ini.

Sembari menyusun proposal tersebut, Pertamina kini masih masih melakukan uji tuntas atau due diligence dengan mempelajari data yang dikirim oleh Shell.

Sebelumnya Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan Pertamina masih melangsungkan kajian dan survei lapangan, khususnya pada studi penerapan teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilizaton and storage (CCUS).

"Soal peralihan itu, Pertamina baru akan menyampaikan proposalnya di bulan April," kata Dwi saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Selasa (21/2).

Pertamina telah diputuskan sebagai kandidat tunggal terkait akuisisi 35% hak partisipasi Blok Masela. Meski sudah ditetapkan sebagai tokoh tunggal dalam proses tersebut, Pertamina kemungkinan besar akan membentuk konsorsium yang terdiri dari dua atau tiga perusahaan migas.

Nantinya, konsorsium tersebut akan berkolaborasi dengan Inpex Corporation sebagai operator sekaligus pemegang saham mayoritas Blok Masela. Sejumlah perusahaan migas internasional seperti Petronas dan PetroChina diisukan bakal menjadi anggota konsorsium bersama Pertamina.

"Kami masih menunggu Pertamina untuk menggantikan Shell dengan konsorsium barunya. Lalu ada diskusi lanjutan soal masuknya CCUS," ujar Dwi.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, memastikan bahwa perseroan bakal bekerja sama dengan Inpex Corporation sebagai operator sekaligus pemegang saham mayoritas Blok Masela.

Nicke juga menepis adanya kabar yang menginformasikan perusahaan bakal membentuk konsorsium dengan perusahaan migas asal Malaysia, Petronas. "Belum ada rencana itu. Jadi Pertamina masuk dulu sendiri," kata Nicke beberapa waktu lalu, Kamis (26/1).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu