PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) mulai mengintegrasikan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 26,8 megawatt untuk mendukung aktivitas operasional lokasi penambangan mineral Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Presiden Direktur Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makkasau mengatakan pengoperasian PLTS telah dimulai sejak sembilan bulan lalu, tepatnya Juni 2022. Pembangkit listrik ini merupakan fasilitas ground-mounted solar PV terbesar di Indonesia hingga sekarang, yang digunakan untuk operasional pertambangan.
“Kegiatan operasional AMNT kini disuplai oleh energi hibrida, dengan pengintegrasian PLTS berkapasitas 26,8 MW. Kami pun bersyukur bahwa wilayah operasional AMNT di Kabupaten Sumbawa Barat memiliki tingkat iradiasi paling tinggi di Indonesia, sehingga menunjang produksi listrik dari PLTS,” ujarnya, Jumat (14/4).
Rachmat menyatakan bahwa inisiatif tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi CO2 hingga 40.000 ton/tahun. Pemanfaatan PLTS merupakan bagian dari upaya AMNT untuk memastikan proses produksi yang lebih hijau.
Praktik pertambangan berkelanjutan ini penting untuk dimulai segera, mengingat produk tembaga yang dihasilkan AMNT merupakan komoditas yang strategis dalam transisi menuju energi berkelanjutan. "Sebagai pelaku industri hulu, kami terus berupaya untuk mengurangi emisi karbon dengan PLTS," ujar Rachmat.
Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong penurunan efek gas rumah kaca (GRK). Sejumlah langkah utama yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi efek GRK, antara lain melalui pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), penerapan efisiensi energi, pemanfaatan bahan bakar rendah karbon dan reklamasi pascatambang.
“Semoga upaya penurunan emisi karbon di tambang kami turut mendukung upaya Indonesia dalam bertransisi ke energi berkelanjutan yang berkelanjutan,” kata Rachmat yang juga menjabat sebagai Ketua Indonesian Mining Association (IMA).
Selain melakukan penambangan mineral di Batu Hijau, AMNT juga melakukan kegiatan pengolahan bijih menjadi konsentrat, serta kegiatan eksplorasi Blok Elang.
Melalui anak perusahaan PT Amman Mineral Industri (AMIN), fasilitas smelter tembaga dan precious metals refinery (PMR) juga sedang dibangun dan ditargetkan akan beroperasi pada 2024.