Menteri ESDM Targetkan Smelter Freeport Gresik Beroperasi Akhir 2024

ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Zk/aww.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (2/2/2023).
Editor: Lavinda
5/5/2023, 17.21 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif menargetkan smelter tembaga PT Freeport Indonesia yang didirikan di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik dapat beroperasi komersial sebelum Desember 2024.

Arifin mengatakan, capaian progres pembangunan smelter tembaga baru di kawasan tersebut mencapai 65% pada April ini, berubah drastis dari realisasi pembangunan pada kuartal I 2023 yang berada di angka 61,5%.

Mantan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia itu juga mendorong Freeport agar mengakselerasi progres pembangunan smelter hingga 4% per bulan. Kementerian juga menargetkan proyek pembangunan smelter mencapai 92% pada Desember 2023.

"Sisa delapan bulan dikali 4%, kemudian ditambah 65%. Sudah banyak, 97%," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (5/5).

Sebelumnya, Direktur Utama Freeport Indonesia, Tony Wenas, menargetkan konstruksi smelter selesai secara substansial pada akhir 2023, dengan peningkatan produksi pada 2024. Adapun pabrik pengolahan tembaga itu mulai dibangun sejak tahun 2019 dan diproyeksikan beroperasi pada akhir Mei 2024.

Progres konstruksi smelter pada Maret 2023 mencapai sekitar 61,5% Setelah itu, secara bertahap akan dilakukan peningkatan output hingga beroperasi komersial pada akhir 2024.

"Mei 2024 sudah mulai commissioning. Jadi untuk produksi itu masih musti di-challenge ke mereka supaya bisa expediture sebelum Desember 2024," ujar Arifin.

Smelter bernilai  US$ 3 miliar tersebut ditaksir sanggup mengolah konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Pembangunan smelter anyar tersebut mundur selama setahun, seiring adanya hambatan Pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia dalam dua tahun terakhir.

Sebelumnya, Tony mengatakan smelter itu baru bisa beroperasi secara penuh pada Desember 2024. Di dalam Izin Usaha pertambangan Khusus (IUPK) milik Freeport tertulis jangka waktu penyelesaian Smelter Gresik paling lambat 5 tahun sejak IUPK itu diterbitkan pada Desember 2018, sehingga penyelesaian pembangunan smelter maksimal rampung pada Desember 2023.

"Pandemi Covid-19 terjadi, sehingga kami mengajukan perpanjangan kepada pemerintah akibat keadaan kahar yang menjadi keterlambatan selama 1 tahun," kata Tony dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Senin (27/3).

Apabila smelter itu selesai dibangun, Freeport bisa mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga tiap tahun. Hal itu berawal dari langkah Freeport Indonesia yang bakal menambah porsi sahamnya pada pabrik pengolahan atau smelter tembaga milik PT Smelting yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, dari 39,5% menjadi 65%.

Penambahan kepemilikan aset itu tak lepas dari peran Freeport yang menjadi investor tunggal dalam proyek ekspansi atau penambahan kapasitas smelter tersebut. Lewat pendanaan US$ 250 juta atau sekira Rp 3,7 triliun yang sepenuhnya berasal dari Freeport, smelter milik PT Smelting diproyeksikan sanggup menambah kapasitas peleburan konsentrat tembaga hingga 300 ribu ton menjadi 1,3 juta ton per tahun.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu