Gagal Bermitra dengan Cina, PT Timah Jajaki Investor Asing Garap LTJ

ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.
Berdasarkan survei dan kajian Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa lumpur Lapindo mengandung potensi mineral logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth element (REE).
10/5/2023, 18.15 WIB

Gagal Kerja Sama dengan Cina

Abdullah mengatakan kemitraan dengan perusahaan Cina kandas di tengah jalan karena perusahaan tersebut tidak menyetujui klausul transfer teknologi kepada PT Timah.

Perusahaan mineral asal Cina itu hanya mau menjadi pihak pembeli logam tanah jarang milik PT Timah dalam rencana kerja sama tersebut.

"Ada perusahaan Cina yang mewarkan hanya mau beli LTJ milik PT Timah tapi mereka tidak mau diajak untuk kerja sama transfer teknologi," kata Abdullah.

Timah Gandeng BATAN

PT Timah bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah berhasil mengekstraksi monasit dari timah yang kemudian diproses kembali menjadi monasit hidroksida. Melalui prosedur cracking, PT Timah sejauh ini telah menghasilkan 300 ton monasit hidroksida. "Sekarang masih kami simpan saja selama belum ada teknologi yang sanggup mengolahnya," kata Abdullah.

Sebelumnya, Ardianto mengatakan bahwa PT Timah bersama BATAN sejak 2010 telah melakukan sejumlah penelitian untuk melakukan pengolahan logam tanah jarang monasit menjadi konsentrat monasit karbonat, monasit hidroksida, dan monasit oksida.

Ardianto memaparkan, pada tahun ini ditargetkan sudah ada teknologi pengolahan yang akan dilajutkan dengan persiapan dan operasional pabrik pada 2024. Saat ini, teknologi pengolahan timah menjadi LTJ Monasit sangat jarang ditemui di dunia.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu