ESDM akan Memulai Proyek Cisem Tahap II Setelah Tahap I Rampung 100%

ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/tom.
Pekerja mengecek pemasangan pipa gas usai kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Stasiun ESDM Batang KITB, Batang, Jawa Tengah, Rabu (7/6/2023).
Penulis: Happy Fajrian
9/6/2023, 18.19 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan pemerintah akan melanjutkan pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) ke tahap II ruas Batang-Kandang Haur Timur pada 2024 setelah tahap I ruas Semarang-Batang rampung seluruhnya.

“Kalau sudah selesai tahap I ini, kita sambung ke tahap II,” ujarnya dalam kunjungan kerja ke proyek pembangunan pipa Cisem tahap I ruas Semarang-Batang di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Rabu (7/6).

Arifin mengatakan anggaran untuk pembangunan pipa Cisem tahap II sedang dalam tahap penyelesaian dan termasuk dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan skema tahun jamak atau multi-years contract periode 2024-2025.

Menurut dia, pembangunan Cisem tahap II yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 3,3 triliun tersebut akan dimulai proses lelangnya pada 2023. Proyek ini akan mencakup pipa sepanjang 240 kilometer (km) atau empat kali lipat dibandingkan dengan tahap I.

Kementerian ESDM mengalokasikan pendanaan sekira Rp 923,7 miliar pada 2024 untuk proyek pembangunan Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang atau proyek Cisem tahap II ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur.

Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji mengatakan bahwa kebutuhan anggaran multiyears contract proyek pengerjaan pipa gas bumi Cisem tahap II untuk tahun 2024 masih kurang Rp 361,2 miliar.

"Dapat kami laporkan juga untuk program pembangunan transmisi pipa gas bumi Cisem tahap II pada tahun 2024 ditargetkan sebesar pagu indikatif Rp 923,7 miliar," kata Tutuka dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Selasa (6/6).

Tutuka juga mengatakan pembangunan pipa Cisem tahap II ruas Batang sampai Kandang Haur Timur dilakukan untuk menyambung pipa eksisting dari lokasi tersebut sampai ke Lampung dan seterusnya.

Ia mengatakan potensi kebutuhan gas dari pipa Cisem tahap II antara lain industri di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Brebes, dan Pemalang dengan volume 5,8-12 MMSCFD.

Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan di Indramayu, Jabar, dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMSCFD. Kebutuhan lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMSCFD.

Kemudian, lanjut Tutuka, setelah pembangunan pipa Cisem tahap I dan II selesai, pemerintah berencana untuk membangun ruas transmisi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km.

Tahap kelayakan studi direncanakan berlangsung pada 2023. “Nanti jika ruas Dumai-Sei Mangke selesai, maka akan terhubung pipa dari Arun hingga ke Jawa Timur,” ungkapnya.

Dengan pipa yang terintegrasi tersebut, memungkinkan gas dari WK Andaman antara 5-10 tahun lagi bisa dialirkan ke selatan hingga Pulau Jawa. Gas dari WK Agung I dan II juga bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat.

Reporter: Antara, Muhamad Fajar Riyandanu