Kuota Pertalite Sudah Habis 40% hingga Awal Juni, Setara 13 Juta KL

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina Jalan Riau, Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/62023).
15/6/2023, 12.14 WIB

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan capaian penyaluran BBM bersubsidi Pertalite hingga 8 Juni mencapai 12,9 juta kiloliter (Kl) atau 39,9% dari total alokasi kuota tahun 2023. Sementara itu, serapan BBM bersubsidi jenis diesel, Solar mencapai 7,3 juta Kl atau 43,1% dari total kuota.

Pemerintah pada tahun ini mengalokasikan volume Pertalite sebanyak 32,56 juta Kl atau lebih tinggi 8,85% dari kuota Pertalite tahun lalu sebesar 29,91 juta Kl. Sementara total volume Solar tahun ini adalah 17 juta Kl, naik 12,5% dari jatah pada tahun lalu sebesar 15,1 juta KL, angka awal sebelum ditambah menjadi 17,83 juta KL pada Oktober 2022.

"Per 8 Juni, penyaluran Pertalite 39,9% dan Solar 43,1%," kata Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat pada Kamis (15/6).

Pemerintah berencana untuk melaksanakan seleksi konsumen bagi calon pengguna Pertalite dengan merampungkan pembahasan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Saleh mengatakan bahwa penerbitan revisi Perpres 191 tinggal menunggu pengesahan Presiden Joko Widodo. Dia melanjutkan, pembahasan maupun diskusi perihal substansi dan administrasi di lingkup antar kementerian dan lembaga telah tuntas seutuhnya.

Meski begitu, Saleh tak menjelaskan detail lebih lanjut soal kriteria kendaraan yang akan diatur. Dia hanya menyebut, penyusunan revisi Perpres 191 sudah melewati pembahasan dari banyak pemangku kepentingan, termasuk dari Korps Lalu Lintas Polri untuk memperoleh data identitas kendaraan sekaligus NIK pemilik.

Di sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga melaporkan bahwa pendaftar Program Subsidi Tepat MyPertamina telah menembus lebih dari tujuh juta unit kendaraan hingga 7 Juni 2023. Program ini merupakan langkah awal penyaluran BBM bersubsidi yang lebih tepat sasaran.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan dari lebih 7 juta kendaraan yang telah terdaftar, 51,2% merupakan pengguna Pertalite dan sisanya 48,8% pengguna solar subsidi atau Biosolar. "Hingga 7 Juni, setidaknya sudah tercatat sekitar 7 juta pendaftar," kata Irto dihubungi terpisah.

Irto menjelaskan bahwa Program Subsidi Tepat bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar. Pendataan itu diharapkan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih termonitor dan mencegah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan. Sehingga BBM bersubsidi tersalurkan bagi masyarakat yang berhak.

Lebih lanjut, kata Irto, Pertamina terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai tata cara pendaftaran, serta menguji coba kesiapan verifikasi QR Code MyPertamina. Perseroan juga terus memantau perkembangan revisi Perpres 191 Tahun 2014 yang menjadi regulasi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu