Konsumsi Pertalite Semester I Capai 14,8 Juta KL, 45% Kuota 2023 Habis

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.
Petugas SPBU yang mengenakan pakaian adat Aceh saat melayani pembeli di SPBU Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (1/6/2023).
6/7/2023, 15.48 WIB

BPH Migas melaporkan penyaluran BBM bersubsidi Pertalite sepanjang semester pertama 2023 mencapai 14,8 juta kiloliter (KL). Jumlah itu setara 45,4% dari total kuota tahun ini. Sementara itu, serapan BBM bersubsidi jenis diesel, Solar mencapai 8,4 juta KL atau 49,5% dari total kuota.

Pemerintah pada tahun ini mengalokasikan volume Pertalite sebanyak 32,56 juta Kl atau lebih tinggi 8,85% dari kuota Pertalite 2022 sebesar 29,91 juta KL. Sementara kuota solar tahun ini 17 juta KL, naik 12,5% dari jatah tahun lalu 15,1 juta KL, angka awal sebelum ditambah menjadi 17,83 juta KL pada Oktober 2022.

"Sampai akhir Juni penyaluran Pertalite 14,8 juta Kl dan Solar 8,4 juta Kl," kata Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat pada Kamis (6/7).

Pemerintah berencana untuk melaksanakan seleksi konsumen bagi calon pengguna Pertalite dengan merampungkan pembahasan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Saleh mengatakan bahwa penerbitan revisi Perpres 191 tinggal menunggu pengesahan Presiden Joko Widodo. Pembahasan maupun diskusi perihal substansi dan administrasi di lingkup antar kementerian dan lembaga telah tuntas seutuhnya. Meski begitu, Saleh tak menjelaskan detail lebih lanjut soal kriteria kendaraan yang akan diatur.

Dia hanya menyebut, penyusunan revisi Perpres 191 sudah melewati pembahasan dari banyak pemangku kepentingan, termasuk dari Korps Lalu Lintas Polri untuk memperoleh data identitas kendaraan sekaligus NIK pemilik. "Sejauh ini belum ada update lebih lanjut," ujar Saleh.

Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga melaporkan bahwa pendaftar Program Subsidi Tepat MyPertamina telah menembus lebih dari 7,2 juta unit kendaraan hingga akhir Juni 2023. Program ini merupakan langkah awal penyaluran BBM bersubsidi yang lebih tepat sasaran.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan dari lebih 7,2 juta kendaraan yang telah terdaftar, 51% merupakan pengguna Pertalite dan sisanya 49% pengguna solar subsidi atau Biosolar. "Pendaftaran mencapai 7,2 juta kendaraan," kata Irto dihubungi secara terpisah.

Irto menjelaskan bahwa Program Subsidi Tepat bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar. Pendataan itu diharapkan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih termonitor dan mencegah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan. Sehingga BBM bersubsidi tersalurkan bagi masyarakat yang berhak.

Lebih lanjut, kata Irto, Pertamina terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai tata cara pendaftaran, serta menguji coba kesiapan verifikasi QR Code MyPertamina. Perseroan juga terus memantau perkembangan revisi Perpres 191 Tahun 2014 yang menjadi regulasi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu