Indonesia dan Jerman Bangun Pabrik Hidrogen Hijau Rp 7,6 T di Aceh

123rf.com/Alexander Kirch
Ilustrasi energi hidrogen
Editor: Lavinda
28/8/2023, 13.25 WIB

PT Pupuk Iskandar Muda atau PIM bersama PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN menyepakati kerja sama dengan investor pengembang infrastruktur energi asal Jerman, Augustus Global Investment (AGI), untuk membangun pabrik hidrogen hijau di Kawasan Industri Lhoksumawe, Aceh.

Pembangunan pabrik diperkirakan menelan biaya US$ 500 juta atau sekira Rp 7,6 triliun, dan diproyeksikan rampung pada 2026. Kapasitas produksi pabrik diperkirakan mencapai 35.000 ton hidrogen hijau per tahun.

Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif mengatakan pabrik akan berdiri di lahan seluas 50 hektar milik perusahaan. Sementara itu, kerja sama dengan PLN untuk mengakomodir kebutuhan listrik pabrik yang mencapai 30 megawatt (MW). Listrik yang disalurkan oleh PLN akan hadir dari pembangkit energi terbarukan.

Menurut Budi, pabrik itu juga mampu menghasilkan 180.000 ton ammonia per tahun dari hasil konversi 35.000 ton hidrogen hijau.

"AGI ada pendanaan dan mereka sewa lahan. Mereka juga mendukung dalam hal teknologi," kata Budi di Kantor Kementerian ESDM pada Senin (28/8).

Produksi hidrogen hijau diyakini mampu menekan emisi karbon dari sektor industri. Meski begitu, Budi belum merinci harga jual dari produk hidrogen hijau yang akan dibuat. "Kami belum tahu harga green hydrogen ini, tapi yang pasti sebagai pengurang emisi," ujar Budi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu