Putin: Saudi, Rusia akan Perpanjang Pengurangan Pasokan Minyak ke 2024

123rf.com
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Penulis: Happy Fajrian
12/10/2023, 12.55 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pandangannya bahwa pemangkasan produksi dan ekspor minyak yang saat ini dilakukan Arab Saudi, Rusia dan negara-negara anggota OPEC lainnya akan berlanjut hingga ke 2024.

“Saya yakin langkah koordinasi mitra-mitra OPEC+ akan berlanjut. Ini penting buat pasar minyak yang dapat lebih diprediksi dan pada akhirnya untuk kesejahteraan seluruh manusia,” ujarnya saat menghadiri sebuah konferensi energi di Moskow pada Rabu (11/10), seperti dikutip Oilprice.

Meski mengindikasikan bahwa langkah Rusia mengurangi ekspor minyak akan berlanjut hingga tahun 2024, Putin menegaskan keputusan ini belum final. “Kami perlu berkonsultasi dengan rekan kerja, keputusan kami dibuat berdasarkan konsensus,” ujarnya.

Di sisi lain, Putin juga memperingatkan bahwa konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hamas berpotensi memukul ekspor minyak dengan biaya pengiriman dan insuransi yang lebih tinggi.

Pada hari-hari terakhir bulan September, OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan pengurangan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph), yang dimulai pada Juli, hingga akhir 2023. Rusia juga memperpanjang pengurangan ekspor minyaknya 300.000 bph hingga akhir tahun.

Setelah minyak mentah Brent sempat naik hingga US$ 97 per barel pada akhir September, lonjakan harga minyak mulai mereda, dan kembali menguat sebentar seiring dengan serangan rudal Hamas terhadap Israel pada akhir pekan, yang berujung pada deklarasi perang oleh Israel.

Pada konferensi di Moskow, Putin berdiri di samping Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani, yang meminta pemimpin Rusia itu untuk “menengahi” konflik Israel-Hamas.

Putin menyerukan pembentukan negara Palestina untuk menyelesaikan konflik, dan menggunakan hal ini sebagai platform untuk menarik perhatian pada apa yang ia sebut sebagai “kegagalan” kebijakan Timur Tengah Washington.