Temuan Gas Jumbo di Layaran Dinilai Bisa Kerek Performa Blok Andaman

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Ilustrasi tambang minyak lepas pantai
Penulis: Mela Syaharani
29/12/2023, 00.10 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas berharap penemuan gas di sumur Eksplorasi Layaran-1 dapat mendorong kinerja di cluster Andaman. Temuan gas di sumur eksplorasi yang mencakup Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatra bagian utara itu diumumkan pada Selasa (19/12) lalu. 

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan dalam jangka pendek temuan gas memang belum memberi dampak. Namun menurut dia temuan itu diharapkan dapat mendukung rencana perusahaan dalam jangka panjang. 

“Di Andaman ini masih belum apa-apa, belum ada rencana pengembangannya (POD). Namun diharapkan dapat mendukung pengembangan di cluster Andaman,” kata Dwi saat ditemui di Kantor Inpex Jakarta pada Kamis (28/12).

Selain Sumur Layaran-1, Dwi menyebut di cluster Andaman sebelumnya SKK Migas juga menemukan Sumur Minas-1 di wilayah kerja Andaman II. Tidak hanya mendukung produksi cluster Andaman, penemuan Sumur Layaran juga diharapkan dapat menghidupkan kembali LNG Arun.

“Sehingga gas pipa industri dari Aceh, Sumatra Utara dan seterusnya hingga Jawa Barat dapat terpenuhi ketika pipa Dumai-Sei Mangkei sudah tersambung,” ujar Dwi. 

Temuan Gas

Pengelolaan blok migas di cluster Andaman salah satunya dikelola oleh Mubadala Energy yaitu operator KKS Gross Split South Andaman yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Adapun Layaran-1 merupakan sumur dalam pertama yang dioperasikan Mubadala yang dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter.

Di sumur tersebut ditemukan kolom gas (gas column) yang luas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di Oligocene sandstone reservoir berkualitas baik. Akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST) telah dilakukan. 

Sejauh ini sumur tersebut mengalirkan gas dengan kapasitas 30 mmscf/d. Penemuan cadangan gas besar ini sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk mencapai target produksi minyak bumi sebesar 1 Juta Barel per Hari (BOEPD) dan gas bumi sebesar 12 Miliar Gas Standar Kaki Kubik per Hari (BSCFD) di tahun 2030.

Berdasarkan laporan dari Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD, temuan sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 tcf gas-in-place. Dengan begitu penemuan ini bisa melebihi dari penemuan sumur Geng North-1, cekungan Kutai dan masuk ke dalam 3 besar dunia. 

Dwi mengatakan SKK Migas akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan evaluasi dan kajian lebih lanjut. Menurut Dwi penemuan besar di South Andaman menjadi kado yang indah menjelang tutup tahun 2023.

Reporter: Mela Syaharani