“Ke depan diharapkan lebih banyak rekomendasi yang kami hasilkan untuk mengusulkan WIUP logam tanah jarang di indonesia,” kata Wafid.

Sebagai informasi, perusahaan holding pertambangan BUMN PT Timah juga mengembangkan penelitian soal mineral ikutan timah,salah satunya adalah logam tanah jarang.

SVP strategic Management, Research dan Business Development Daswir Syarif mengatakan setiap penambangan timah akan menghasilkan mineral ikutan seperti monasit, zircon, ilmenite, dan beberapa mineral lainnya.

Daswir menyebut, penelitian mineral ikutan ini merupakan salah satu upaya transisi energi, dimana hasil mineral ikutan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Melihat potensi mineral ikutan ini, dia menyebut terus melakukan penelitian dari sisi sumber daya dan cadangan yang lebih besar dibandingkan mineral utamanya.

Terkait mengenai monasit, sebelumnya Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Nur Adi Kuncoro mengatakan telah menginventarisasi lokasi yang memiliki potensi penambangan monasit.

“Ada di Bangka Selatan dan Belitung Timur, lokasinya di darat,” kata Adi dalam Public Exposes Live 2023 sesi PT Timah yang dipantau secara daring pada Selasa (28/11/23).

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani