Gibran Singgung Biodiesel Tekan Impor Minyak, Pakar: Itu Kurang Tepat

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) usai Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Penulis: Mela Syaharani
23/1/2024, 18.44 WIB

Sejak 2016, Indonesia sudah menggunakan 20% biodiesel untuk campuran solar subsidi yang disebut B20. Kemudian pada 2020 campuran biodiesel dinaikkan menjadi 30% (B30), dan naik lagi menjadi 35% (B35) pada 1 Agustus 2023.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dalam periode tersebut volume impor minyak memang cenderung turun, meski berfluktuasi. Pada 2016 impor minyak bumi dan hasil-hasilnya mencapai 48,3 juta ton, lalu naik menjadi 50,3 juta ton pada 2017.

Kemudian pada periode 2018 hingga 2020 impor minyak mengalami tren penurunan yakni 49,22 juta ton, 40,93 juta ton, dan 37,65 juta ton. Pada 2021 impor minyak naik menjadi 42,13 juta ton meski B20 telah dinaikkan menjadi B30 dan pada 2022 menjadi 47,74 juta ton atau sedikit di bawah 2016 ketika awal penerapan kebijakan B20.

Pada 2023 pemerintah meningkatkan B30 menjadi B35. Sedangkan B40 masih terus dikembangkan walau pada November 2022 pemerintah melalui Kementerian ESDM telah melaksanakan uji jalan dengan hasil yang positif.

B40 rencananya baru akan diterapkan pada 2030 meski Menteri ESDM Arifin Tasrif optimistis mandatori biodiesel B40 dapat diterapkan secepatnya pada tahun ini atau 2024.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani