Genjot Eksplorasi, Pertamina Incar Cadangan Migas Jumbo Baru

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Sejumlah pekerja melakukan pendeteksian laju karat di pipa pada Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).
Penulis: Happy Fajrian
6/2/2024, 16.09 WIB

Dia menambahkan bahwa PHE juga secara aktif melakukan eksplorasi di daerah yang lebih sulit (emerging area) untuk meraih peluang mendapatkan sumber daya big fish, meskipun tentunya juga memiliki risiko dan biaya investasi tinggi.

Saat ini, PHE juga telah mendapatkan blok eksplorasi baru, yaitu East Natuna, Bunga dan Peri Mahakam serta dalam proses untuk mendapatkan blok-blok baru lainnya. “Terakhir Januari 2024, Pertamina berhasil memenangkan lelang blok eksplorasi SK510 di Malaysia bersama dengan Petronas,” ujarnya.

Pertamina juga mulai mempersiapkan untuk melakukan pengeboran di perairan laut dalam (deep water) di Natuna, Masela dan Mahakam. Menurut Muharram, kompetensi sumber daya manusia (SDM) PHE saat ini sudah sangat siap untuk melakukan pengeboran laut dalam.

Dia mengingatkan bahwa persoalan migas bukan hanya ekonomi tetapi juga terkait dengan strategi pertahanan suatu bangsa. Apalagi, kebutuhan atas migas masih cukup signifikan hingga 2050.

Proyeksi kebutuhan energi nasional pada 2030 mencapai 500 Mega Ton Oil Equivalent (MTOE) dan 1.000 MTOE pada 2050. “Dari jumlah itu pangsa kebutuhan migas masih mencapai 23% pada 2030 dan 31% pada 2050,” kata Muharram.

Halaman:
Reporter: Antara