SKK Migas: ENI akan Bor Sumur Baru Jaga Produksi Lapangan Jangkrik

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kapal Floating Production Unit (FPU) Jangkrik di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Penulis: Mela Syaharani
7/5/2024, 17.24 WIB

SKK Migas mengungkapkan bahwa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) ENI, pengelola Proyek Jangkrik di Blok Muara Bakau, Kalimantan Timur sedang dalam proses penambahan pengeboran sumur baru.

“Jadi saat ini mereka sedang proses untuk persetujuan analisis dampak lingkungan,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro saat ditemui di Jakarta dikutip Selasa (7/5).

Hudi mengatakan diharapkan analisis dampak lingkungan atau amdal ini dapat selesai pada Juli mendatang. Sebab pengeboran ini digunakan untuk penambahan produksi guna menjaga produksi di Lapangan Jangkrik. “Diharapkan semua proses perizinannya itu rampung sebelum Juli. Jadi pengeborannya tidak jauh dari itu,” ujarnya.

Untuk diketahui, perusahaan migas asal Italia ini tidak hanya mengoperasikan Lapangan Jangkrik saja, namun juga sumur migas dengan potensi besar, Geng North di cekungan Kutai.

ENI telah beroperasi di Indonesia sejak 2001 dan saat ini memiliki portofolio aset yang besar dalam tahap eksplorasi, pengembangan, dan produksi, dengan produksi ekuitas saat ini sekitar 80.000 barel setara minyak per hari dari ladang gas Jangkrik dan Merakes di Kalimantan Timur.

Pada Februari lalu, SKK Migas mengatakan ENI akan membawa investasi sebanyak US$ 16 miliar atau Rp 250 triliun ke Indonesia. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan investasi tersebut berupa pengembangan proyek untuk menambah produksi gas.

“ENI kan punya proyek yang pertama ada lapangan Jangkrik. Sekarang untuk mempertahankan produksi eksisting itu mengurangi decline itu dengan memasang kompresor,” kata Dwi saat ditemui di Kementerian ESDM dikutip Selasa (6/2).

Selain proyek Jangkrik, Dwi menyebut ENI juga akan melakukan pengembangan sumur Maha, pengembangan Geng North, serta IDD. “Selanjutnya eksplorasi disana, mereka sekarang melihat potensi yang besar sekitar Geng North dan IDD di Kutai Basin. Sehingga mereka menyediakan dana,” ujarnya.

Dwi menyebut ENI optimis untuk bisa menemukan cadangan migas baru dan berencana menambah investasi lagi. Selain itu Dwi mengatakan ENI juga memiliki rencana jangka pendek untuk memberikan bantuan kepada Indonesia.

“Mereka jangka pendek akan bawa kompor listrik diberikan bantuan ke Indonesia, terus mereka juga membangun fasilitas limbah menjadi energi disini,” ucapnya.

Limbah yang akan mereka olah berasal dari biji-biji karet yang nantinya diolah menjadi energi. Tidak lupa juga, Dwi mengatakan ENI juga memiliki rencana untuk menjajaki proyek CCS/CCUS di Indonesia. “Proyek ini bisa mengantisipasi carbon trading di masa depan,” kata dia.

Reporter: Mela Syaharani