Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arifin Tasrif meminta jajarannya untuk mengirimkan surat ke PLN terkait pemadaman listrik di Sumatra beberapa hari lalu.
“Direktur Jenderal Ketenagalistrikan sudah memberikan memberikan surat ke PLN,” kata Arifin ditemui di kantor Ditjen Migas, Jakarta, Jumat (7/6).
Kementerian ESDM juga menerjunkan tim untuk menyelidiki peristiwa mati listrik di Sumatra. “Kami minta diinvestigasi supaya tidak terulang. Kemudian perlu evaluasi keandalan peralatan,” ujarnya.
Sebelumnya, PLN melaporkan telah berhasil menormalkan kembali 100% pasokan listrik yang menyuplai 4,3 juta pelanggan di Provinsi Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu sejak Kamis (6/6) pukul 01.02 WIB.
Pemadaman listrik terjadi sejak Selasa (4/6) akibat gangguan pada jaringan transmisi SUTET 275 kV Linggau-Lahat. Ini merupakan jaringan interkoneksi dan terhubung dengan sejumlah wilayah di Pulau Sumatra.
PLN mengatakan, perusahaan langsung melakukan koordinasi dan penormalan bertahap mulai dari sisi pembangkitan, transmisi, distribusi hingga ke seluruh pelanggan. Upaya penormalan melibatkan penanganan pada 458 penyulang, 29.146 gardu distribusi, dan 4,3 juta pelanggan.
"Saat ini, kondisi kelistrikan 4,3 juta pelanggan di wilayah kerja PLN UID S2JB telah kembali menyala. Ratusan pegawai PLN di seluruh unit telah memberikan usaha terbaik untuk menormalkan sistem kelistrikan yang sempat terganggu," ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu atau UID S2JB Adhi Herlambang dalam siaran pers, Kamis (6/6).
PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh masyarakat Sumatra. Selain itu, PLN berterima kasih kepada pemerintah daerah, stakeholder dan seluruh masyarakat di Provinsi Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu atas dukungan.