Pertamina akan Rilis BBM Rendah Sulfur pada 17 Agustus, Tunjuk 3 SPBU

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di salah satu SPBU Desa Kuta Padang, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Jumat (23/2/2024).
Penulis: Happy Fajrian
18/7/2024, 08.57 WIB

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyampaikan kesiapannya memasok bahan bakar minyak (BBM) jenis baru rendah sulfur yang direncanakan akan diuji coba di tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta.

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan produk baru itu nantinya mulai ada di tiga SPBU Jakarta, pada 17 Agustus, dengan spesifikasi berupa bahan bakar solar 50 part per million (ppm).

“Oh siap, kita tadi habis koordinasi pokoknya nanti, siap low sulfur. Nanti kita support Patra Niaga yang untuk 17 Agustus, kalo ga salah ditunjuk 3 SPBU dulu di Jakarta,” ujarnya di Jakarta, dikutip Kamis (18/7).

Ia menjelaskan proses distribusi BBM jenis baru yang termasuk Euro 4 itu berasal dari kilang minyak Balongan atau Refinery Unit (RU) VI yang sebelumnya sudah memproduksi bahan bakar ultra low sulfur. Adapun jumlah suplai yang bisa diberikan kilang Balongan untuk solar 50 ppm itu sebanyak 900 ribu barel per bulan.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana meluncurkan BBM rendah sulfur yang memiliki spesifikasi Euro 4 yang berstandar internasional agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan tidak ada pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. “Tidak ada pembatasan BBM,” kata Airlangga saat ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (16/7).

Dia mengatakan pemerintah masih mempersiapkan skenario program yang kemudian bakal dilaporkan ke Presiden RI Joko Widodo. Hingga sejauh ini, dia meminta para pemangku kebijakan untuk melakukan sosialisasi terlebih dulu agar program dapat tepat sasaran.

Reporter: Antara