Sinopec dan Petrochina Eksplorasi Potensi Migas di Buton dan Timor

SKK Migas
SKK Migas - KKKS Bumi Siak Pusako menggelar syukuran atas selesainya pengeboran sumur eksplorasi Nuri-1X yang berada di Dusun Plambayan, Provinsi Riau (29/12/2022).
Penulis: Mela Syaharani
30/7/2024, 11.41 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan terdapat partisipasi perusahaan Cina yakni Sinopec dan Petrochina dalam joint study dua fokus area eksplorasi migas di Indonesia Timur yakni Buton dan Timor.

“Dua area tersebut telah ditetapkan sebagai area joint study pada Juni 2024. Setelah nanti joint study selesai, selanjutnya penawaran langsung wilayah kerja migas (WK), penetapan pemenang WK dan eksplorasi migas,” kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto dikutip Selasa (30/7).

Selain Buton dan Timor, ada tiga WK lain yakni Seram, Aru-Arafura dan West Papua Onshore yang masuk dalam fokus area eksplorasi di Indonesia Timur. 

Selain joint study area, Kementerian ESDM tahun ini juga telah melelangkan 5 blok migas yang ditawarkan pada perhelatan Indonesia Petroleum Association (IPA) 2024 pada Mei 2024. 

Dari perusahaan yang melakukan penawaran, terdapat juga partisipasi dari perusahaan Cina. "Nanti pada waktunya akan diumumkan. Joint study dan lelang blok migas ini merupakan bagian dari strategi untuk penemuan cadangan migas," ujarnya.

Sedangkan terkait dengan peningkatan produksi, salah satu perusahaan Cina yaitu Sinopec sedang proses bekerjasama dengan Pertamina untuk penerapan teknologi dan upaya peningkatan produksi pada lima kandidat lapangan migas Pertamina. 

Opsi mekanismenya melalui Kerja Sama Operasi (KSO) model baru/modifikasi antara Pertamina dan Sinopec, yang berdasarkan evaluasi merupakan skema yang lebih cepat, fleksibel, dan tetap menarik.

Saat ini statusnya sedang proses izin pembukaan data migas, kemudian confidentiality agreement antara Pertamina-Sinopec. Selanjutnya pengiriman Tim Teknis Sinopec untuk studi kelima lapangan Pertamina dalam rangka menentukan pilihan lapangan dan teknologi yang akan diterapkan per lapangan.

"Hal tersebut sesuai arahan Bapak Menteri ESDM, bahwa Direktorat Jenderal Migas, SKK Migas dan Pertamina agar kolaborasi mendorong kerjasama dengan perusahaan Cina ini berjalan lebih cepat," ucapnya.

Reporter: Mela Syaharani