Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan sedang menawarkan salah satu fokus area eksplorasi migas di Indonesia Timur yakni Warim.
“Kami sedang menawarkan kepada China National Petroleum Corporation atau CNPC, siapa tau mereka mau mengambil area tersebut,” kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Ariana Soemanto saat ditemui di Kementerian ESDM pada Selasa (20/8).
Area Warim atau bisa disebut juga dengan wilayah kerja (WK) Akimeugah I dan II. WK ini sebagian wilayahnya masuk ke dalam Taman Nasional Lorentz yang merupakan kawasan konservasi.
WK migas yang berlokasi di Papua itu dahulu bernama Cekungan Warim, namun kini telah berganti nama menjadi Blok Akimeugah I dan II.
Area Warim sebelumnya telah dilelang sejak 2023, namun hingga saat ini proses lelang masih berlangsung. “Sekarang sedang kami tawarkan lagi, salah satunya ke perusahaan Cina,” ujarnya.
Ariana mengatakan, hingga saat ini belum ada angka cadangan pasti soal Area Warim. Namun dia menyebut, Warim memiliki sumber daya yang cukup besar.
"Area Warim ini tempo hari dilelangkan dengan nama Akimeugah I dan Akimeugah II dengan total potensi sumber dayanya lebih dari 30 miliar barel oil equivalen,” ucapnya.
Sebelumnya Kementerian ESDM mengatakan hingga saat ini belum ada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) atau perusahaan migas yang berminat untuk mengelola blok migas Akimeugah 1 dan 2 di Papua.
“Oleh karena itu kami sedang mempelajari alasan para stakeholder dan para kontraktor itu tidak menawar blok ini. Kalau tidak laku, maka harus kami pelajari,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di kantornya pada Jumat (26/7).
Dadan menyampaikan Kementerian ESDM melalui Badan Geologi saat ini mengupayakan untuk meningkatkan kualitas data tentang Blok Akimeugah ini.
Terkait peminat, sebelumnya SKK Migas mengungkapkan bahwa sudah banyak perusahaan yang menyatakan minat untuk mengelola blok Akimeugah di Papua.
Hal tersebut disampaikan oleh Penasehat Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf saat ditemui di sela acara IPA Convex 2024 di BSD City, Kamis (16/5).
“Saya lihat banyak juga yang tertarik dengan Akimeugah, hanya saja WK ini masih berada di Taman Nasional Lorentz,” ujarnya.
Kendati demikian, Nanang mengatakan posisi WK Akimeugah yang berada di Taman Nasional Lorentz hanya tersisa sebagian kecil saja.
“Saya pernah menjelaskan bahwa itu hanya sebagian kecil saja. Tapi yang sekarang ditawarkan untuk dikelola itu sudah berada di luar taman nasional,” ujarnya.