Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan rencana pengaturan bahan bakar minyak (BBM) subsidi agar tepat sasaran belum dapat terlaksana dalam waktu dekat.
“Kami melihat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih perlu untuk menyiapkan itu,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Jakarta pada Rabu (21/8).
Airlangga menyebut, pihaknya terus menunggu perkembangan, mengingat Presiden Joko Widodo baru saja mengganti menteri ESDM yang sebelumnya dijabat Arifin Tasrif menjadi Bahlil Lahadalia. “Kami melihat baru ada transisi di Kementerian ESDM. Jadi kita tunggu saja,” ujarnya.
Pemerintah sebelumnya berencana membatasi pembelian BBM bersubsidi agar penyaluran tepat sasaran. Pada pertengahan Juli lalu, Airlangga mengatakan, program penyaluran BBM subsidi tepat sasaran akan dimulai pada 1 September 2024.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menanggapi terkait rencana masuknya BBM rendah sulfur menggantikan bensin untuk mengurangi emisi udara pada 17 Agustus nanti. “Kalau sesuai standar Euro 4 memang harus rendah sulfur, dan tanggal rilisnya bukan 17 Agustus,” ucapnya.
Namun, rencana itu dibantah oleh Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan, pemerintah belum pernah membicarakan wacana itu dalam rapat resmi kabinet.
"Tidak ada. Belum ada pemikiran ke sana. Belum rapat juga," kata Jokowi saat menggelar konferensi pers di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada 16 Juli 2024.