Shell dan Equinor akan Bentuk Perusahaan Migas Terbesar di Inggris

Arief Kamaludin|KATADATA
Shell dan Equinor mengumumkan rencana untuk menggabungkan aset minyak dan gas mereka di lepas pantai Inggris.
Penulis: Agustiyanti
6/12/2024, 15.06 WIB

Dua perusahaan raksasa Shell dan Equinor mengumumkan rencana untuk menggabungkan aset minyak dan gas mereka di lepas pantai Inggris dan menciptakan perusahaan energi oatungan. Usaha patungan tersebut akan didirikan di Aberdeen, Skotlandia dalam upaya untuk mempertahankan produksi bahan bakar fosil dan keamanan pasokan energi di Inggris.

Perusahaan berencana untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut pada akhir tahun depan, tetapi tergantung pada persetujuan. Shell menyatakan, perusahaan gabungan ini akan menjadi produsen independen minyak terbesar di Laut Utara Inggris dan diharapkan akan memproduksi lebih dari 140.000 barel setara minyak per hari pada tahun 2025.

"Minyak dan gas yang diproduksi di dalam negeri diharapkan memiliki peran penting untuk dimainkan di masa depan sistem energi Inggris," kata Zoë Yujnovich, direktur hulu dan gas terintegrasi di Shell, dalam sebuah pernyataan.

Ia menekankan, usaha patungan baru ini akan membantu memainkan peran penting dalam transisi energi yang seimbang dengan menyediakan pemanas untuk jutaan rumah di Inggris, tenaga listrik untuk industri, dan pasokan bahan bakar yang aman yang diandalkan masyarakat. Saham Shell turun 1% sekitar pukul 1:45 siang waktu London, sementara harga saham Equinor turun 0,7%.

Usaha patungan 50-50 ini akan mencakup kepentingan ekuitas Equinor di Mariner, Rosebank, dan Buzzard serta kepemilikan Shell di Shearwater, Penguins, Gannet, Nelson, Pierce, Jackdaw, Victory, Clair, dan Schiehallion.

Equinor Norwegia saat ini mempekerjakan sekitar 300 orang di Inggris, sedangkan Shell memiliki sekitar 1.000 staf di posisi minyak dan gas di snegara tersebut

"Alasan kami melakukan ini, untuk menciptakan perusahaan ini 50-50 dengan Shell dan Equinor, adalah karena kami benar-benar yakin bahwa kami menggabungkan portofolio kami dan portofolio tersebut akan menjadi jauh lebih kuat," Camilla Salthe, wakil presiden senior kepala hulu Inggris di Equinor pada Kamis (5/12), seperti dikutip dari CNBC. 

Analis yang dipimpin oleh Biraj Borkhataria di RBC Capital Markets memperkirakan "sinergi pajak" akan menjadi faktor signifikan dalam kombinasi aset minyak dan gas lepas pantai Inggris milik Shell dan Equinor.

"Banyak yang telah dikatakan dalam beberapa bulan terakhir tentang kebijakan fiskal pemerintah Inggris seputar pengembangan minyak dan gas di Laut Utara, dengan sejumlah perusahaan besar mencatat bahwa kenaikan pajak tak terduga baru-baru ini akan membatasi investasi di masa mendatang," kata analis di RBC Capital Markets dalam catatan penelitian yang diterbitkan Kamis.

Ia menilai, kerja sama ini masuk akal secara strategis karena memungkinkan kedua perusahaan untuk menyatukan sumber daya dan terus tumbuh sambil mengalokasikan lebih sedikit fokus/modal ke wilayah tersebut lantaran Inggris tidak dilihat sebagai pasar pertumbuhan utama.