Daya Beli Terpukul Corona, Penjualan Makanan Olahan Diramal Anjlok 30%

ANTARA FOTO/Prasetia Firzani
Produk makanan olahan. Gapmmi memprediksi turunnya daya beli masyarakat imbas pandemi corona akan membuat penjualan makanan olahan turun 30%.
11/4/2020, 12.52 WIB

Terlebih, pemerintah saat ini tidak membatasi kegiatan produksi industri makanan olahan di tengah penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta untuk memutus rantai penularan virus corona.

Kendati demikian, proses produksi yang terus berjalan diperkirakan tidak menjamin harga barang akan terus stabil. Pasalnya, harga bahan baku yang sebagian besar diimpor dari negara lain akan naik seiring dengan melemahnya rupiah terhadap dolar.

Sementara, untuk stok bahan baku saat ini hanya mencukupi untuk produksi hingga semester pertama. Setelah itu, diperlukan impor bahan baku dari beberapa negara yang juga tengah menghadapi pandemi virus corona.

"Kami belum tahu dari anggota bagaimana karena saat ini persediaan bahan baku masih yang lama. Kalau nanti sudah perlu bahan baku baru yang impor kurs dolar kan sudah Rp 16.000 ini yang akan berpengaruh pada ongkos produksi," kata dia.

(Baca: Jokowi Minta Pengusaha Tak PHK Karyawan saat Pandemi Corona)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto