Impor daging kerbau yang sudah dicanangkan oleh Bulog tak bisa masuk, terkendala birokrasi dan merebaknya virus corona atau Covid-19.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah mengajukan izin impor 20.000 ton daging kerbau ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak Januari 2020. Keputusan impor ini menurutnya, juga sudah diputuskan dalam rapat koordinasi di tingkat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Namun, izin impor daging kerbau tersebut tak kunjung didapatkan oleh Bulog dan baru keluar dari Kemendag setelah Covid-19 merebak di beberapa negara. Akibatnya, impor sulit dilakukan, apalagi saat ini India memutuskan karantina wilayah atau lockdown.
"Begitu ada Covid-19, India lockdown. Jadi sulit," kata Budi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, yang digelar secara virtual, Kamis (9/4).
Ia menambahkan, Bulog sebenarnya memiliki stok daging kerbau di Malaysia, yang juga berasal dari India. Namun, untuk mengirim daging kerbau dari Malaysia juga sulit, sebab pemerintah Malaysia juga menerapkan lockdown.
(Baca: Ada Pandemi Corona, Pemerintah Jamin Stok Pangan Cukup Jelang Ramadan)
Oleh karena itu, Budi mengatakan, saat ini Bulog tidak bisa meneruskan impor daging kerbau tersebut. Ia pun tidak menjelaskan lebih lanjut, kapan perkiraan Bulog akan mampu melaksanakan impor ini.
Sebelumnya, Bulog memperkirakan impor 20.000 ton daging kerbau akan masuk Indonesia bulan Maret atau April 2020. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pihaknya telah melakukan tender dengan penyuplai daging asal India.
Impor 20.000 ton daging kerbau ini merupakan bagian dari penugasan impor 100.000 ton daging kerbau tahun ini. Sementara, untuk impor daging sapi dari Brazil, Tri menyebut, Bulog tidak lagi mendapat penugasan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, pemerintah akan mengimpor daging kerbau sebanyak 170.000 ton. Namun, pemerintah enggan menjelaskan secara rinci terkait tambahan kuota sebesar 70.000 ton tersebut serta penugasannya.
Terkait kebutuhannya, Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya telah menjelaskan, bahwa jumlah kebutuhan daging sapi dan kerbau diperkirakan sekitar 376.035 ton. Sementara, ketersediaannya mencapai 517.872 ton, dengan 290.000 ton di antaranya berasal dari impor.
(Baca: Bulog: Impor 20.000 Ton Daging Kerbau Masuk Indonesia Bulan Maret)