Atasi Kelangkaan, Ribuan Ton Bawang Bombai Impor Bakal Masuk Indonesia

Adi Maulana IbrahimKatadata
Pedagang menunjukan bawang bombay di Pasar Rumput, di Jalan Sultan Agung, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020). Harga bawang bombay kian merangkan naik mencapai Rp. 160 ribu per kilogram yang mulanya Rp. 25 ribu per kilogram, disinyalir kenaikan tersebut karena ada masalah pada distribusi serta curah hujan.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
3/4/2020, 21.05 WIB

"Saya sudah minta kepada Gubernur, Bupati serta polri dalam masa karantina wilayah tetap mengedepankan jalur transportasi distribusi bahan pokok kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Syahrul mengatakan, harga sejumlah bahan pokok sempat mengalami kenaikan dikarenakan adanya panic buying dari masyarakat dan panic trader dari pedagang. Hal ini dikarenakan terjadi lockdown di sejumlah negara dan daerah yang membuat terjadi perlambatan penyetokan barang.

(Baca: Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KPPU Sebut Relakasi Impor Tak Efektif)

Dengan komoditas bawang yang mulai masuk, pasokan tersebut bisa segera distribusikan langsung ke beberapa peretail. "Ini tentu kerja yang ada terkait dengan pemerintah yang ada di provinsi untuk mengatur sampai tingkat kabupaten," kata Syahrul.

Importir bawang bombai, PT. Tunas Maju Mandiri menyatakan bahwa sepuluh kontainer yang berisi 26 Ton per kontainer tersebut akan segera didistribusikan ke beberapa pulau yakni Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua.

Dari sepuluh kontainer, tiga di antaranya sudah didistribusikan ke luar Jawa salah satunya Timika.

Bawang bombai akan terus masuk mulai pekan ini ke Indonesia untuk setiap minggunya. Dengan begitu, perseroan akan mendukung pendistribusian sehingga stok pasar agar tak terjadi lagi kelangkaan bawang bombai.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika