Terganjal Administrasi, Target Bulog Ekspor Beras ke Arab Saudi Mundur

Dirut Bulog Budi Waseso menunjukkan beras saat meninjau pasokan beras di gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Bulog menunda ekspor beras ke Arab Saudi karena ada beberapa prosedur yang belum diselesaikan.
Editor: Ekarina
27/2/2020, 18.42 WIB

(Baca: Bulog Ekspor 100 Ton Beras ke Arab Saudi Pekan Ini)

Oleh karenanya, Bulog berinisiatif mengekspor beras dalam bentuk kemasan dengan harga banderol sekitar Rp 15 ribu per kilogram. Bulog menargetkan ekspor beras ke Arab Saudi bisa ditingkatkan jumlahnya secara bertahap. 

Ia pun memastikan, beras yang diekspor merupakan beras lokal pengadaan baru. Beras yang digunakan berasal dari stok beras komersial hingga awal Februari 2020. Saat ini simpanan beras jenis komersial di gudang Bulog mencapai 121,16 ribu ton. 

Rencana ekspor beras sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo. Jokowi meminta Indonesia untuk mengeskpor beras sebanyak 500 ribu ton pada 2020.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, salah satu pasar yang dibidik negara tujuan ekspor beras adalah Tiongkok. "Hampir semua tempat butuh beras kita, termasuk Tiongkok," kata Syahrul.

Ia berharap, ekspor beras Indonesia ke Negeri Panda bisa mencapai 100 ribu ton.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto