Bulog Ekspor Beras Kemasan 250 Gram ke Arab Saudi Pekan Depan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang petugas memperlihatkan butiran beras di Perum Bulog diver DI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta, (10/1). Bulog akan mengekspor beras kemasan berukuran 250 gram ke Arab Saudi pada pekan depan.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
5/2/2020, 19.04 WIB

Perum Bulog serius merealisasikan wacana ekspor beras ke luar negeri. Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, perusahaan akan mengekspor beras ke Arab Saudi pada pekan depan.

Adapun ekspor akan dilakukan sebanyak 8 kontainer pada tahap awal. "Kebetulan yang diminta Arab Saudi beras kemasan renceng 250 gram," kata dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (5/2).

Namun, ia tidak menyebutkan secara rinci besaran volume maupun nilai ekspor yang dibidik dari penjualan beras tersebut. Mantan Kabareskrim Polri itumengatakan, beras tersebut akan digunakan untuk konsumsi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Selain itu, beras juga akan dijual untuk WNI yang melaksanakan ibadah umroh atau haji.

(Baca: Mentan Bakal Teken Nota Kesepahaman Ekspor Beras ke Tiongkok Februari)

Menurutnya, ekspor dilakukan atas permintaan dari Arab Saudi setelah berkunjung langsung ke Bulog untuk melihat kualitas beras serta melakukan uji tanah sawah.

Dalam kunjungan tersebut, Indonesia juga telah meneken perjanjian ekspor beras yang dilakukan secara business to business dengan pengusaha Arab Saudi.

Dengan adanya kerja sama ini, kuota ekspor beras berpotensi meningkat usai proses evaluasi ekspor tahap pertama dilakukan. Budi berharap, ekspor beras bisa ditingkatkan ke ukuran kemasan yang lebih besar, yaitu 5-10 kilogram atau lebih.

Ia pun memastikan, beras yang diekspor merupakan beras lokal pengadaan baru. Beras yang digunakan berasal dari stok beras komersial yang hingga awal Februari 2020, stok beras jenis tersebit di gudang Bulog mencapai 121,16 ribu ton.

(Baca: Kementerian Pertanian Jajaki Ekspor 100 Ribu Ton Beras ke Tiongkok)

Selain itu, Budi juga optimistis, beras yang dijual ke Arab Saudi memiliki harga yang terjangkau. Adapun dalam ekspornya kali ini, Bulog juga berkoordinasi dengan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan.

Rencana ekspor beras sebelumnya sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo. Jokowi meminta Indonesia untuk mengeskpor beras sebanyak 500 ribu ton pada 2020.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpor mengatakan, salah satu pasar yang dibidik negara tujuan ekspor beras adalah Tiongkok. "Hampir semua tempat butuh beras kita, termasuk Tiongkok," kata Syahrul.

Ia berharap, ekspor beras Indonesia ke Negeri Panda bisa mencapai 100 ribu ton.

(Baca: Pemerintah Siap Ekspor Beras hingga Ayam ke Arab Saudi)

Reporter: Rizky Alika