Virus corona Tiongkok terus menjangkit ke sejumlah negara dan diperkirakan berdampak ke perekonomian. Presiden Joko Widodo meminta jajarannya bisa memanfaatkan peluang ekspor dari negara lain yang selama ini menggantungkan impornya dari Negeri Panda.
Jokowi mengatakan, banyak negara khawatir dengan produk yang mereka impor dari Negeri Panda. Dengan demikian, Indonesia berpeluang memasok produk serupa ke negara-negara yang selama ini mengimpor dari Tiongkok.
"Saya kira di sini ada peluang untuk memanfaatkan ceruk pasar ekspor di negara lain yang sebelumnya banyak mengimpor produk yang sama dari Tiongkok," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).
(Baca: Jokowi Minta Ada Skenario Waspadai Virus Corona)
Dia pun melihat merebaknya virus corona di Tiongkok membuka peluang bagi industri substitusi impor dalam negeri untuk tumbuh. Menurutnya, mereka dapat mulai meningkatkan produksi berbagai produk yang selama ini diimpor dari Tiongkok.
BPS mencatat nilai impor nonmigas asal Tiongkok sepanjang Januari-November 2019 sebesar US$ 40,51 miliar. Angka tersebut berkontribusi 29,68% terhadap total impor nonmigas sebesar US$ 136,45 miliar.
"Ini memberikan momentum bagi industri substitusi impor di dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari tiongkok," kata mantan Walikota Solo tersebut.
Dampak Corona Sektor Pariwisata
Dampak virus corona juga memukul sektor pariwisata. Oleh karena itu, Jokowi juga meminta jajarannya menyasar ceruk pasar turis asing negara lain dari yang tengah mencari destinasi wisata alternatif.
Pasalnya, banyak turis mancanegara yang batal berkunjung ke Tiongkok setelah negara tersebut terserang virus corona.
Oleh karena itu, Jokowi juga meminta agar jajarannya bisa mengkalkulasi secara cermat dampak mewabahnya virus corona terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata.
(Baca: Pemerintah akan Rilis Daftar Barang yang Dilarang Impor dari Tiongkok)
Selain itu, dia meminta adanya langkah kontingensi di sektor pariwisata, khususnya terhadap Bali dan Sulawesi Utara.
Kedua destinasi tersebut merupakan daerah yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Tiongkok. Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 160.446 kunjungan wisman Tiongkok pada Oktober 2019 lalu.
“Dari sektor pariwisata saya minta disiapkan langkah-langkah kontingensi terutama untuk Bali dan Sulawesi Utara,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi meminta agar para menteri bisa mengambil langkah perlindungan dan pencegahan kepada masyarakat Indonesia atas mewabahnya virus corona. Para menteri pun diminta memberikan pengertian kepada masyarakat untuk tidak panik.
Pemerintah sudah mengambil langkah tegas untuk mencegah epidemi tersebut masuk ke Tanah Air. Langkah-langkah tersebut mulai dari pemberlakukan protokol kesehatan, pelarangan pendatang dari Tiongkok, hingga penghentian sementara fasilitas bebas visa dan visa on travel kepada warga Tiongkok.
"Keputusan itu harus diambil dalam rangka melindungi seluruh rakyat Indonesia di Tanah Air dari penyebaran virus corona," kata Jokowi.
(Baca: Tiongkok Akhirnya Terima Bantuan Amerika untuk Tangani Virus Corona)
Sebagai informasi, penyebaran virus corona kian hari semakin masif. Hingga Selasa (4/2), total korban meninggal di Tiongkok menyentuh angka 425 orang, dengan 414 orang berasal dari Hubei.
Sedangkan jumlah korban yang positif terinfeksi virus corona di provinsi tersebut mencapai 13.522 orang. Adapun, total korban terinfeksi di seluruh Tiongkok mencapi 20.438 orang.
Hingga saat ini, sebanyak 14 kasus positif virus corona terjadi di 23 negara di luar Tiongkok dengan total menjadi 146 kasus. Kendati demikian belum ada penambahan negara baru yang terdeteksi penyakit tersebut.