Kementerian Pertanian Jajaki Ekspor 100 Ribu Ton Beras ke Tiongkok

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Baru Cisaranten Kidul Perum Bulog, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/12/2019). Kementerian Pertanian menjajaki peluang ekspor beras ke Tiongkok.
Editor: Ekarina
18/12/2019, 21.37 WIB

Kementerian Pertanian tengah menjajaki peluang ekspor beras ke Tiongkok. Hal ini dilakukan karena kebutuhan beras di dalam negeri sudah terpenuhi. 

"Kami sedang menjajaki ekspor beras ke Tiongkok. Harapannya bisa mengekspor 100 ribu ton beras," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai menghadiri Rapat Koordinasi Pangan di  Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Rabu (18/12).

Menurut dia, selain ekspor stok beras, di lain pihak pemerintah tengah mempersiapkan lahan dan bibit unggul untuk menggenjot produksi beras dalam negeri ke depan. 

Dengan begitu, ekspor akan dilakukan secara bertahap ketika produksi dalam negeri telah meningkat. "Sudah dipersiapkan mulai dari proses lahannya di mana, bibitnya dan sebagainya," kata dia.

(Baca: Pemerintah Siap Ekspor Beras hingga Ayam ke Arab Saudi)

Hingga saat ini produktivitas padi Indonesia  tercatat masih lebih kecil dibandingkan dengan Vietnam. Data Outlook Padi 2016 Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa produktivitas padi Indonesia 2010-2014 hanya mencapai 5,7 ton per hektare (Ha), di atas produktivitas padi dunia sebanyak 4,47 ton per hektare.

Sedangkan produktivitas padi Vietnam bisa mencapai 6,67 ton per hektare. Meskipun lahan pertanian padi di Vietnam tidak sebesar Indonesia, namun produktivitasnya lebih tinggi.

Ekspor ke Arab Saudi

Wacana ekspor beras sebelumnya juga telah terdengar. Pemerintah pekan lalu menyatakan tengah mendorong ekspor beras ke Arab Saudi. Sebab, saat ini Arab Saudi masih mengimpor kebutuhan berasnya dari Thailand, India dan kawasan Amerika.

"Kita akan mengekspor beras ke Arab Saudi, paling tidak beras yang kita ekspor bisa digunakan untuk kebutuhan makan para jamaah haji dan umrah di sana," kata Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Banun Harpini dikutip dari siaran pers, Jumat (13/12).

(Baca: Tak Ada Kepastian Penyaluran Beras, Pengamat Sebut Bulog bisa Bangkrut)

Selain beras, Indonesia juga akan mengekspor komoditas unggas, ayam, dan produk olahan ayam, termasuk ayam beku juga akan diekspor ke Arab Saudi. Saat ini, sumber ayam di Negara Minyak tersebut masih didapat dari Brasil, yang mana sebagian pasokanntya mengandung salmonella.

Akibatnya, impor ayam beku di Arab Saudi diberhentikan sementara. Sedangkan untuk produk hortikultura, produk yang potensial untuk diekspor ke Arab ialah pisang cavendish dan nanas. Kedua komoditas tersebut juga telah diekspor ke berbagai negara.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto