Pangkas Peran Tengkulak, Bulog Jual Beras dan Bahan Pangan Via Online
Perum Bulog merambah platform online atau e-commerce dalam memasarkan beras dan sejumah bahan pangan lainnya ke konsumen. Hal ini selain untuk meningkatkan penjualan, juga untuk memangkas rantai pasok distribusi pangan dari tangan tengkulak maupun mafia yang kerap memainkan harga jual di pasar.
Perusahaan menyatakan telah melakukan soft launching aplikasi toko yang diberi nama PangananDotcom bertepatan dengan HUT Bulog 25 Oktober lalu.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan penjualan digital ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan bahan pokok, tanpa harus pergi ke pasar. "Masyarakat tinggal pesan secara online dan pengiriman dilakukan langsung ke rumah pembeli,” ujarnya di Jakarta, Jumat (1/11).
(Baca: Masuk ke Platform Digital, Bulog Siapkan Investasi Rp 1 Miliar)
Adapun pada penjualan onlinenya itu, Bulog salah satunya sudag bekerjasama dengan platform e-commerce Shoppe. Pria yang akrab disapa Buwas ini mengklaim, toko online PangananDotcom mendapat respons positif masyarakat. Pasalnya, selang beberapa hari sejak diluncurkan, hingga saat ini toko online tersebut telah memiliki sekitar 1.100 orang pengikut.
Melalui toko onlinenya ini, Bulog menjual berbagai bahan pangan seperti beras hingga mie instan. Namun demikian, Buwas juga menegaskan toko onlinenya tersebut tak hanya menjual produk beras dari mereknya sendiri, tetapi sebagian ada pula merek produsen lain.
"Yang ada di toko ini saya fair, tidak monopoli hanya jualan Bulog. Saya ingin berikan kemudahan masyarakat untuk mendapat bahan pangan," ujarnya.
Sebagai upaya pengembangan bisnis, dia juga menyatakan pihaknya bakal meluncurkan 50 varian produk beras berkualitas yang akan disalurkan secara komersil ke masyarakat. Beras tersebut nantinya akan dipasarkan ke toko retail.
(Baca: Bulog Masuk Segmen Premium, Pengusaha Mengaku Tak Khawatir)
Dengan inovasi tersebut, diharapkan mampu menyediakan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau untuk seluruh masyarakat. "Di samping melaksanakan tugas yang diemban untuk menstabilkan harga pangan pokok," ujarnya.
Sebelumnya, Buwas mengatakan untuk mendukung penjualan bahan pokoknya ke platform digital perusahaan telah menyiapkan dana sekitar Rp 1 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan sistem online, merekrut tenaga kerja, membentuk situs belanja serta aplikasi transaksi.
Reporter: Dorothea Putri Verdiani (Magang)