Waskita Usung Konsep Smart City untuk Ibu Kota Baru

Kementerian PUPR
Ilustrasi desain ibu kota baru Indonesia. Waskita menyatakan siap berkontribusi dalam pembangunan ibu kota Indonesia yang baru di Kalimantan Timur.
10/9/2019, 19.26 WIB

Namun, ia belum bisa memastikan nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dibutuhkan untuk pembangunan ibu kota baru, karena masih dalam proses perhitungan serta kajian internal.

Tetapi bisa dipastikan bahwa anggaran pembangunan ibu kota baru akan dimasukan kedalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perusahaan pada 2020. "Tentu kami akan menyesuaikan arus kas perusahaan. Bisa berasal dari program keuangan seperti divestasi," ujar Bambang.

Adapun pembangunan dan pemindahan ibu kota akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan lahan seluas 6.000 hektare (ha) di Penajam Paser. Di sana akan dibangun distrik pemerintahan, yang diharapkan sudah rampung tahun 2024 mendatang.

Distrik pemerintahan itu meliputi istana presiden, kantor kementerian, gedung parlemen, dan apartemen untuk hunian para pegawai negeri. Selanjutnya, tahap kedua adalah pembangunan berbagai sarana pendukung aktivitas ibu kota baru tersebut. Lokasinya di Kabupaten Kutai dengan luas lahan 40 ribu ha. Lahan tersebut juga meliputi kawasan Bukit Soeharto.

(Baca: Konstruksi Mulai 2020, Begini Jadwal Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati