Sektor Manufaktur Lesu, Pemerintah dan BI Keluarkan Enam Jurus Baru

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi industri manufaktur
5/9/2019, 12.55 WIB

Kelima, mendorong pembiayaan melalui pembiayaan yang berwawasan lingkungan atau green financing. Pembiayaan akan didorong melalui pelonggaran loan to value (LTV) atau uang muka, serta pelebaran Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan perluasan cakupan komponen sumber pendanaan.

Keenam, mendukung promosi perdagangan dan investasi industri manufaktur melalui fasilitasi negosiasi untuk menjadi pemasok brand global.

(Baca: Perang Dagang, Tiongkok dan AS Sepakat Negosiasi Lagi pada Oktober)

Selain menyepakati keenam langkah tersebut, disepakati pula strategi pengembangan industri manufaktur yang dilakukan secara terkoordinasi, terintegrasi, dan berkelanjutan yang didukung keterlibatan aktif pelaku industri. "Fokus pengembangan produk dimulai pada industri otomotif, tekstil & produk tekstil (TPT), dan alas kaki, serta industri lainnya yang mendukung pengembangan produk-produk di industri tersebut," terang Perry. 

Ia menambahkan, pengembangan juga dilakukan dengan memastikan integrasi pembangunan antarkawasan yang sesuai dengan keterkaitan produk yang menjadi fokus. Kawasan tersebut antara lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sumatera Selatan.

Kesepakatan ini diambil setelah melakukan asesmen prospek dan tantangan industri manufaktur, serta menyepakati strategi percepatan pengembangan ke depan. Hasil asesmen disebutkan Perry,  memperkuat keyakinan bahwa penguatan industri manufaktur perlu terus ditempuh.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria