Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) sepanjang 99,35 kilometer (km) beroperasi di akhir tahun 2019. Pembangunan proyek tersebut mencapai 90,19%.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljuno mengatakan, jalan tol di Pulau Kalimantan tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kawasan ekonomi baru, tidak hanya dikawasan perkotaan, tetapi juga di daerah berkembang dan perbatasan. "Sehingga bisa mengurangi disparitas sosial, ekonomi dan wilayah," kata Basuki, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7).
Pembangunan jalan Tol Balsam menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar Rp 9,9 triliun. Dengan adanya tol tersebut diharapkan dapat memangkas biaya logistik barang dan jasa, bahkan menghemat jarak tempuh antar kedua kota tersebut. "Balikapapan-Samarinda jarak tempuhnya tiga jam, dengan tol ini bisa hanya jadi satu jam," katanya.
Jalan tol Balsam juga menjadi akses penghubung Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan. Akses menuju bandara ini dapat ditempuh dalam waktu 15-20 menit dengan melewati Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan yang hanya berjarak sekitar 8 km dari bandara tersebut.
(Baca: Pemerintah Genjot Pembangunan Infrastruktur di Kalimantan)
Proyek Tol Balsam dibangun sejak November 2016, dan terdiri dari lima seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan-Samboja (22,03 km), Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,98 km), Seksi III Muara Jawa-Palaran (17,50 Km), Seksi IV Palaran-Samarinda (17,95 Km), dan Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan (11,09 Km).
Pembangunan Seksi I menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar. Dari total investasi tersebut, sebesar Rp 79,88 miliar dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Manggar sepanjang 613 meter.
Sedangkan untuk Seksi V didanai oleh APBN yang berasal dari pinjaman pemerintah Tiongkok sebesar Rp 848,55 miliar atau sekitar 8,5% dari total investasi. Untuk Seksi II-III dan IV, pembangunannya menggunakan dana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yaitu PT. Jasa Marga Balikpapan-Samarinda.
(Baca: Bertolak ke Kalimantan, Jokowi Tinjau Lokasi Pemindahan Ibu Kota)