Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta pemerintah daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengawasi ketat distribusi bahan pokok menjelang puasa. Pemantauan ini dilakukan untuk menghindari penimbunan yang dilakukan tengkulak sehingga memicu lonjakan harga.
Ketua KPPU KPD Makassar Aru Armando mengatakan, pengawasan distribusi stok pangan harus mulai dilakukan dari para petani hingga pasar. "Ramadan hanya tersisa sebulan lagi. Semua instrumen pemerintah harus bersiap agar tidak ada gejolak harga," ujarnya di Makassar, Kamis (11/4).
Dia mengatakan, harga pangan di bulan Ramadan pada 2017 merupakan yang terbaik sepanjang delapan tahun terakhir. "Ini berdasarkan data dari Bank Indonesia," katanya.
(Baca: Stabilisasi Harga, Kementan Pasok 38 Ton Bawang lewat Operasi Pasar)
Karena itu dia mengimbau, harga kebutuhan pokok pada tahun ini harus bisa lebih baik atau sama dengan harga dari tahun sebelumnya mengingat kebutuhan jelang puasa Ramadan akan meningkat.
Ia menyebutkan beberapa komoditas pangan yang selalu menjadi penyumbang inflasi yakni beras, daging sapi, bawang putih, telur, ayam, bawang merah dan cabe rawit.
Jika 11 kebutuhan pokok yang selalu menjadi penyumbang inflasi ini bisa ditekan, maka harga kebutuhan lain diharapkan tidak ikut merangkak naik. "Kami di Satgas Pangan akan berusaha keras dalam memantau ketersediaan pangan ini dan memutus rantai dari tengkulak pengepul komoditas tertentu," katanya.
(Baca: Jelang Ramadan, Menteri Enggar Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar)
Mendag pantau harga di pasar
Sementara itu, mendekati puasa dan Lebaran 2019, pemerintah mengkalim pasokan dan harga pangan di pasar stabil. Dalam kunjungannya ke Pasar Pelita, Sukabumi, Jawa Barat, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harga bahan pokok di pasar itu masih terkendali dan tidak ada kekhawatiran lonjakan harga.
"Khususnya untuk beras. Selain itu, daya beli masyarakat juga tidak ada masalah,” ujar Enggar dalam keterangan resmi, kemarin (10/4). Menurut pantauannya, beras medium dijual dengan harga Rp8.800—10.000/kg, gula Rp11.500/kg, minyak goreng curah Rp9.000/liter.
Kemudian untuk harga daging sapi per kg harnyanya masih sekitar Rp110.000, daging ayam ras Rp33.000/kg, telur ayam Rp23.000/kg, cabe merah keriting Rp15.000/kg, cabe merah besar Rp30.000/kg dan cabe rawit merah.
Tingginya permintaan bahan pokok masyarakat, menurut Enggar, rentan mempengaruhi kenaikan harga. Kemendag intensif menstabilisasikan harga melalui penetrasi pasar di 82 kabupaten atau kota pantauan.
Tujuannya, agar pasokan dan harga bahan pokok tetap terkendali. “Perlu antisipasi sejak jauh-jauh hari agar masyarakat dapat menjalankan ibadah tanpa terbebani naiknya harga pangan atau kelangkaan barang,” kata Enggar.