Stabilisasi Harga, Kementan Pasok 38 Ton Bawang lewat Operasi Pasar

Image title
Oleh Ekarina
5 April 2019, 12:18
bawang merah
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Seorang pekerja menata bibit bawang merah saat proses pengasapan di sentra bawang merah Desa Pakijangan, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (17/3).

Kementerian Pertanian menggelar operasi pasar di Pasar Induk Kramat Jati dan beberapa pasar di Jakarta dan Surabaya, Jumat (5/4). Menggandeng sejumlah eksportir, Kementan menggelontorkan 38 ton lebih bawang merah.

Kepala Sub Direktorat Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan, Wiwi Sutiwi operasi pasar ini bertujuan untuk menstabilkan harga bawang merah dan bawang putih di pasaran yang harganya cukup di pasar.  Dia menyebut, untuk satu kilogram (kg) bawang putih harganya masih berkisar Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu, sementara bawang merah Rp 40 ribu per kg.

"Dalam operasi pasar ini, bawang merah dijual Rp 20 ribu per kilogram dan bawang putih harga Rp 18 ribu per kilogram. Jadi harga kami pastikan segera stabil,"  kata Wiwi dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (5/4).

(Baca: Disparitas Harga Tinggi, Kementan Pantau Harga Bawang oleh Spekulan)

Wiwi menjelaskan, naiknya harga dua komoditas tersebut dikarenakan musim tanam yang mundur seiring tingginya curah hujan. Namun demikian, stok bawang merah periode April ini diklaim aman bahkan melebihi kebutuhan karena petani melangsungkan panen raya dengan luas area panen sebanyak 9 ribu hektar lebih dengan potensi produksi 90 ribu ton.

Karena itu, Kementan memastikan tanaman bawang merah masih sangat luas, bahkan bahkan sebagian sudah siap panen.

Selain dipasok dari Brebes, daerah yang panen April ini juga terjadi di daerah lain seperti Probolinggo, Bandung, Garut, Sukabumi, Bima, Sumbawa, Kendal, Demak, Majalengka, Cirebon bahkan Nganjuk dan Solok. "Jadi tidak ada alasan nantinya harga naik, kami pastikan stabil," kata Wiwi.

Di tempat terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura, Kementan, Yasid Taufik menyebutkan bahwa kegiatan operasi pasar merupakan respons kepedulian pemerintah terhadap harga kebutuhan pokok khususnya bawang merah.

"Salah satu langkah konkrit yang kami lakukan adalah operasi pasar. Ini usha untuk membantu mempercepat stabilisasi harga bawang merah supaya normal kembali," ujarnya.

Menurut Yasid, pasokan bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati sebenarnya sudah kembali normal. Namun, di tingkat eceran harganya masih tinggi. Kondisi ini menurutnya, disebabkan karena pedagang eceran masih menjual bawang merah stok lama yang  sebelumnya dibeli dengan tinggi.

"Jadi wajar kalau mereka habiskan stok dengan harga yang tinggi juga.Namun ini tidak akan lama karena harga di pasar induk sudah mulai turun," ujarnya.

Menurutnya, pasokan bawang merah akan segera terkendali  seiring dengan akan didistribusikannya sebanyak 30 truk bawang merah per hari, lebih besar dibanding rata-rata pasokan per hari yang mencapai 25 truk. Dengan demikian, diharapkan harga perlahan akan kembali turun, apalagi dengan dibantu oleh operasi pasar seperti saat ini. 

(Baca: Bulog Anggarkan Rp 500 Miliar untuk Impor 100 Ribu Ton Bawang Putih)

Dia menyebut, operasi pasar rencananya akan digelar secara rutin sampai harga stabil. Dengan harga operasi pasar, para mitra dan eksportir masih bisa untung karena mereka tidak hanya mengandalkan pasokan dari satu tempat saja.

Kementan juga menghimbau pedagang agar tidak coba-coba menimbun bawang merah maupun bawang putih. "Kami sudah bekerja sama dengan satgas pangan untuk amankan pasokan," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...