Total Impor dari Proyek Infrastruktur Tahun Lalu Capai US$ 6 Miliar

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Infrastruktur
Penulis: Rizky Alika
28/3/2019, 01.00 WIB

Menurutnya, kapasitas pertumbuhan ekonomi Jawa sudah hampir maksimal. "Jadi impor terkait infrastruktur dianggap sebagai impor baik karena perlu capital goods dan infrastruktur untuk membangun ekonomi di luar Jawa," ujarnya.

Adapun selain infrastruktur, defisit transaksi berjalan juga disebabkan oleh ekspor komoditas yang menurun lantaran adanya pelemahan ekonomi dunia pada paruh kedua tahun lalu.

(Baca: Kurangi Impor, Menhub Perbesar Komponen Lokal di 3 Proyek)

Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Bhima Yudhistira juga sempat mengatakan kebutuhan impor bukan hanya untuk industri, tapi juga proyek infrastruktur yang dikerjakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). dia pun mnawarkan solusi terkait impor infrastruktur dengan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri (TKDN) tanpa mempersulit izin impor.

"Intinya bisa dimulai dari proyek yang dikendalikan pemerintah, karena relatif mudah pengawasannya," kata Bhima. TKDN merupakan komponen produksi dalam negeri termasuk biaya pengangkutan yang ditawarkan dalam penawaran harga barang maupun jasa.

(Baca: Pemerintah Pertegas Sanksi Bagi Perusahaan yang Tak Pakai Produk Lokal)

Halaman: