Datangkan Bor Raksasa, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut

ANTARA FOTO/REUTERS/Darley Shen
Kereta api peluru berkecepatan tinggi China, Harmony, berada di pusat perawatan, saat dimulainya kesibukan perjalanan Festival Musim Semi, di Wuhan, provinsi Hubei, China, Kamis (1/2).
27/3/2019, 17.54 WIB

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) bersiap mengebor lapisan tanah di bawah tol Cikampek untuk membuat terowongan. Alat bor raksasa atau Tunnel Boring Machine (TBM) untuk mengerjakan proyek itu telah selesai dirakit di Zhanghuabang Wharf, Shanghai, Tiongkok.

Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, mesin bor ini memiliki mata bor (cutting knives) terbuat dari logam keras sehingga bisa melubangi lapisan tanah sepanjang delapan meter per hari. Mesin bor ini juga akan beroperasi 24 jam penuh.

Dengan begitu, proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung diharapkan selesai sesuai target pada 2021 atau bahkan lebih cepat. “Dengan teknologi TBM ini, maka proses pengeboran akan berlangsung dengan aman dan cepat,” ujar Chandra dalam siaran pers, Rabu (27/3).

(Baca: Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung 55% Tahun Ini)

Meski dioperasikan selama 24 jam, KCIC membangun terowongan ini dengan metode pengerjaan shield tunneling atau penggalian pada tanah lunak. Untuk itu, Chandra mengklaim bahwa metode lebih aman ketimbang drill, blasting atau lainnya.

Selain itu, metode ini sesuai dengan aturan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Halim Perdanakusuma tentang ketinggian bangunan dan kemungkinan mengganggu operasional penerbangan. “Metode ini bekerja seperti cacing bawah tanah sehingga selama proses pengeboran hampir tidak menimbulkan gangguan bagi aktivitas kendaraan atau masyarakat yang berlangsung diatasnya,” ujarnya.

(Baca: Tiongkok Cairkan Rp 3,8 T, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut)

Untuk memudahkan dan mempercepat proses pengeboran, KCIC melengkapi mesin bor ini dengan slurry treatment machine. Mesin ini berfungsi untuk mengolah material tanah hasil bor menjadi kompartemen yang mudah diangkut.

Terowongan tersebut nantinya akan melintang di bawah jalan Tol Cikampek KM 3+600 sampai dengan KM 5+800. Artinya, terowongan ini melewati bagian tengah jalan dan overpass jalan arteri Jatiwaringin. Tol ini sering digunakan untuk mobilisasi warga Jakarta ke Bekasi dan Bandung.

(Baca: Tiongkok Cairkan Utang Rp 2,2 Triliun untuk Proyek Kereta Cepat)

Adapun mesin bor raksasa ini memiliki berat 3.649 ton, dengan diameter 13,19 meter dan panjang 105 meter. Mesin ini dirakit sejak Februari 2019 di Tiongkok. Kini, mesin bor tersebut diklaim sebagai yang terbesar yang pernah digunakan di Indonesia. 

Sebelumnya, KCIC menggunakan mesin bor berdiameter 6,64 meter dan panjang 90 meter untuk menghubungkan jalur bawah tanah Moda Daya Terpadu (MRT) fase pertama. Kini, MRT pun resmi beroperasi.

Reporter: Fariha Sulmaihati