Dorong Kualitas Bangunan, JK Minta Buat Standardisasi Rumah

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Pengendara motor melintas di area Perumahan Rakyat Syakira Residence, Panggungjati, Serang, Banten, Sabtu (27/1). Pemerintah melalui Kementerian PUPR tahun 2018 menyiapkan pagu anggaran Rp9,63 triliun untuk merealisasikan program pembangunan 1 juta rumah per tahun dengan sebaran 51,7 persen di wilayah Indonesia Barat dan sisanya di Indonesia Timur.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
22/1/2019, 18.25 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membuat standardisasi perumahan. Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap perumahan menurutnya perlu dibuatkan standar agar pembangunannya bisa berlangsung cepat dengan kualitas optimal.

Kalla menyatakan standardisasi akan menyelesaikan bermacam kendala dalam pembangunan. Dengan demikian, masyarakat bisa melakukan penghitungan untuk membangun rumah. "Masyarakat tinggal beli komponen seperti pintu atau jendela," kata dia di Jakarta, Selasa (22/1).

(Baca:  Realisasi Program Satu Juta Rumah Lampaui Target)

Selain itu, standardisasi akan membuka peluang bagi industri dalam penyediaan komponen perumahan yang masyarakat butuhkan, sehingga masyarakat tidak lagi mengandalkan pembuatan komponen dari tukang. "Namun konstruksi itu harus dibarengi standardisasi dari industri," ujar Kalla.

Masalah lain yang menurutnya kerap muncul dalam pembangunan perumahan adalah tipe rumah. Indonesia, terutama Jakarta, merupakan satu dari tiga negara di Asia yang tercatat memiliki kawasan perumahan kumuh. Kawasan lain di Asia memiliki kawasan kumuh di antaranya adalah Manila, dan Bombay.

Pertumbuhan penduduk terus meningkat 1,5% setiap tahun, masih ada baclog  sekitar 6 juta rumah. Sehingga, pemerintah harus mempunyai solusi untuk mengatasi kendala kenaikan permintaan  perumahan.

(Baca: Target Pembiayaan Perumahan SMF Tahun Ini Capai Rp 9 Triliun)

Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan pihaknya tengah melakukan penelitian dan pengembangan untuk standardisasi perumahan. "Kami sedang siapkan beberapa model rumah untuk masyarakat," kata Basuki.

Dengan tingkat populasi penduduk yang besar, artinya semakin banyak  variasi perumahan yang harus dibuatkan standar. Dengan adanya standardisasi teknis diharapkan menjadikan pembangunan perumahan menjadi lebih cepat dengan kualitas yang baik.

Kementerian PUPR juga menyiapkan model berdasarkan komponen yang masyarakat perlukan untuk pembangunan. "Sudah ada beberapa model yang masuk penelitian dan pengembangan untuk syarat pembangunan rumah," ujarnya. 

Reporter: Michael Reily