Jokowi Minta Bulog Kosongkan Gudang untuk Serap Beras Petani

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (kanan), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggar Lukito (kanan), dan saat melakukan peninjauan gudang beras milik Perum Bulog di divre DI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta, (10/1). Peninjauan tersebut guna mengecek langsung ketersediaan pasokan beras di gudang tersebut.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
10/1/2019, 11.26 WIB

Berdasarkan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) sebelumnya, penggelontoran beras Bulog pada operasi pasar ditargetkan mencapai 15 ribu ton per hari.  Sementara target serapan beras petani oleh Bulog sepanjang tahun ini mencapai 1,8 juta ton.

Sementara itu, permintaan Bulog mengoptimalkan operasi pasar juga sebelumnya datang dari pelaku usaha perberasan.Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Soetarto Alimoeso menyatakan Perum Bulog diharapkan menggelar operasi pasar dengan volume penggelontoran beras hingga 1 juta ton untuk pada periode Januari -Maret 2019 untuk menekan harga beras di tingkat produsen dan konsumen sebelum masa panen raya.

(Baca juga: Stabilisasi Harga Beras, Bulog Diminta Operasi Pasar hingga 1 Juta Ton)

Soetarto Alimoeso menyatakan operasi pasar bakal membuat harga stabil. "Tidak masalah untuk Bulog karena mereka punya stok," kata Soetarto di Jakarta, Senin (7/1).

Menurutnya, Januari dan Februari merupakan masa tunggu panen raya padi yang baru memasuki masa tanam pada November dan Desember 2018. Sementara panen raya biasanya baru akan terjadi pada Maret dan April 2019.

Dengan operasi pasar yang sudah dilakukan pada masa tunggu panen, Bulog tidak perlu lagi menggelar operasi pasar karena produksi petani berlebih. "Nanti, kelebihan itu yang harus dibeli oleh pemerintah lewat Bulog," ujar Soetarto yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bulog.

Halaman:
Reporter: Michael Reily