Berkah Perang Dagang, Perakit iPhone akan Pindahkan Pabrik ke Batam

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Ekarina
7/12/2018, 06.58 WIB

Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok berdampak terhadap industri manufaktur Tiongkok. Perusahaan perakit ponsel pintar (smartphone) Iphone, Pegatron dikabarkan berencana memindahkan produksinya ke Indonesia untuk menghindari pengenaan tarif impor AS dalam beberapa bulan ke depan.

Dilansir dari Nikkei Asian Review, pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan ini tengah mempersiapkan diri merelokasi produksi non-Iphone serta perangkat pintar lainnya yang saat ini diketahui menyumbang hampir US$ 1 miliar terhadap pendapatan tahunan perseroan ke sebuah pabrik yang disewa di Batam. Pegatron akan menyewa pabrik yang dapat mempekerjakan 8.000 hingga 10.000 pekerja. Menurut sebuah sumber yang mengetahui rencana itu, investasi itu akan dimulai bulan ini dengan target produksi penuh pada 2019.

(Baca: Apple Jadi Perusahaan Teknologi Pertama dengan Valuasi US$ 1 Triliun)

Perang dagang menambah tekanan terhadap sejumlah produsen manufaktur Tiongkok, di samping tekanan lain yang tengah dihadapi seperti naiknya upah pekerja di Negeri Tirai Bambu serta kurangnya jumlah tenaga kerja. Kondisi ini juga disebut-sebut menyebabkan pesaing Pegatron, Winstron, produsen Apple Watch Quanta Computer and Compal, dan pembuat AirPods Inventec dikabarkan juga berencana mengalihkan produksinya ke wilayah lain.

Keputusan Pegatron untuk mendiversifikasi bisnisnya keluar dari Tiongkok kabarnya juga tak akan berubah meskipun baru-baru ini terjadi gencatan senjata antara para pemimpinTiongkok dan AS pada pertemuan G-20 lalu.

"Pertemuan Trump-Xi tidak akan mempengaruhi langkah strategi Pegatron," kata sumber itu.

Pegatron Investasi Indonesia sedang dipercepat untuk menghindari tekanan tarif impor lebih besar. 

"Investasi akan dilakukan pada akhir bulan ini atau pada awal bulan depan paling lambat, karena akan membutuhkan dua kuartal bagi Pegatron untuk memindahkan, memasang, dan mensertifikasi peralatan sebelum pabrik beroperasi penuh," kata narasumber lain yang mengetahui rencana itu.

Nikkei Asian Review melaporkan Pegatron juga tengah mengevaluasi kemungkinan pemindahan pabrik mereka di Vietnam utara. Negara ini telah memiliki rantai pasok elektronik yang terus berkembang berkat operasi perakitan smartphone Samsung Electronics. "Tetapi investasi di pulau Batam lebih cepat dari tempat lain," kata sumber yang dikutip Nikkei.

(Baca juga: Apple, Google dan Amazon jadi Merek Paling Bernilai 2018)

Sementara itu, petinggi Pegatron Tung Tzu-hsien juga baru-baru ini mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan berencana memperluas kapasitas produksinya di pabriknya di kota Taiwan utara Taoyuan untuk memenuhi permintaan pasar, khususnya untuk jenis produk yang terkena dampak tarif.

Dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya seperti Foxconn Technology Group, Wistron, Inventec dan Compal Electronics, semuanya telah memiliki fasilitas di Asia Tenggara, Pegatron sebelumnya enggan berinvestasi kapasitas manufaktur di luar Tiongkok. Namun saat ini, dengan adanya perang dagang dan kondisi dalam negerinya yang sedang sulit, mau tak mau menyebabkan perusahaan menimbang pemindahan pabriknya ke luar Tiongkok.