Krakatau Steel Berencana Akuisisi Pabrik Baja yang Bangkrut

Agung Samosir | Katadata
Ilustrasi pabrik baja.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
23/11/2018, 20.02 WIB

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berencana mengakuisisi pabrik baja lokal yang hampir atau sudah bangkrut pada 2019. Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pabrik yang akan diakuisisi perseroannya memiliki kapasitas sebanyak 1 juta ton baja.

"Kami mau ambil pabrik yang sudah dan agak collapse," kata Silmy di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (23/11). Rencana akuisisi ini dilakukan untuk mendorong kapasitas produksi baja Krakatau Steel. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya penyelamatan industri baja nasional di tengah gempuran baja impor dan hasil teknologi induction furnice.

Saat ini, kapasitas produksi yang dimiliki Krakatau Steel hanya sebesar 5 juta ton per tahun. Sementara, kebutuhan baja dalam negeri sebesar 18 juta ton. Silmy menilai industri baja nasional secara keseluruhan baru dapat memenuhi produksi baja 10 juta ton per tahunnya.

"Kami melakukan upaya-upaya yang tidak biasa. Melakukan suatu akuisisi, pertumbuhan non-organik. Ini arahan Ibu Menteri BUMN (Rini Soemarno) untuk melakukan ekspansi," kata Silmy. Meski demikian, rencana ini masih terus dinegosiasikan. Akuisisi akan dilakukan setelah upaya penyehatan Krakatau Steel rampung.

(Baca: Krakatau Steel Keluhkan Pemalsuan Produk Impor Asal Tiongkok)

Halaman: