Jokowi Sebut Mobil Listrik Akan Menciutkan 90% Industri Otomotif

Rusman | Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi meresmikan Tol Surabaya-Mojokerto dengan Mobil Listrik karya mahasiswa Institut 10 November
19/4/2018, 13.57 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah tantangan yang akan dihadapi industri otomotif ketika revolusi industri 4.0 terjadi. Menurutnya akan ada gejolak, lantaran kemajuan teknogi yang membuat industri ini harus berjuang keras bertahan.

Dia pun meminta sektor otomotif mempersiapkan diri dengan datangnya revolusi industri menuju digitalisasi. "Karena ada gejolak teknologi itu iya, dan revolusi industri 4.0 akan jungkir balikkan industri otomotif," kata Jokowi saat membuka pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) di Jakarta, Kamis (19/4). 

Jokowi mencontohkan keberadaan mobil listrik diprediksi akan menggerus industri komponen otomotif. Jumlah komponen otomotif yang digunakan dalam mobil listrik hanya sepersepuluh dari kendaraan yang ada sekarang. Artinya ada potensi kehadiran mobil listrik akan membuat industri ini menciut 90 persen. Kemudian pekerjaan di bengkel perawatan dan perbaikan akan berkurang, karena komponen mobil listrik lebih sederhana dan jarang mogok.

(Baca: Pemerintah Kaji Mobil Listrik Bebas PPnBM dan Bea Masuk Jadi 5%)

Selain itu, kehadiran aplikasi teknologi akan menjadi tantangan tersendiri. Bahkan, dia menyebut pabrikan mobil Jerman, BMW, sudah mempersiapkan mobil yang bisa digunakan tanpa membeli, hanya bayar abonemen secara bulanan usai pemakaian. Hal seperti ini disebutnya membuat minat masyarakat membeli mobil akan berkurang.

Presiden juga meminta pabrikan otomotif di Indonesia memikirkan bisnis panggil mobil ini. Bisnis panggil mobil bagi pengguna membuat umur kendaraan menjadi lebih cepat karena digunakan terus menerus. "Mungkin 2 sampai 4 tahun ganti mobil, artinya produksi mobil akan tetap banyak," ujarnya.

Adanya mobil bersifat publik yang beroperasi lebih panjang dari mobil pribadi, membuat jasa perawatan kendaraan akan semakin marak. Menurut Jokowi, pemeliharaan interior dan eksterior mobil ini merupakan peluang menggarap sektor padat karya. Karena mobil harus dirawat secara intensif.

(Baca: Jokowi: Hati-hati, Penyapu Lantai Bandara Changi Sekarang Robot)

Oleh sebab itu dirinya meminta industri dan pabrikan otomotif benar-benar mengikuti arus teknologi dan mempersiapkan dengan cepat. Jokowi meyakini sektor otomotif yang terkenal kuat ini mampu beralih dan mengikuti peluang yang ada. "Asal mendalami dan mempersiapkan dengan cepat," ujar Presiden.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan industri otomotif merupakan salah satu sektor yang  mengimplementasikan revolusi industri 4.0 pada 2020. Untuk itu pihaknya akan terus mempersiapkan para pelajar dan mahasiswa yang masuk sektor ini agar melek teknologi.

"Pada ahun 2025 nanti, minimal 20 persen kendaraan yang ada adalah kendaraan listrik," ujar Airlangga.