Retail Masuk Pesantren, Santri Siap Dibekali Pelatihan Vokasi

ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Siswa magang beraktivitas di laboratorium bisnis ritel Alfamart atau \"Alfamart Class\" di SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (1/12).
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
9/4/2018, 17.32 WIB

Kementerian Perdagangan mendukung gagasan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui penguatan peran toko retail di lingkungan pondok pesantren. Bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), program tersebut rencananya akan mulai diuji coba di  10 pondok pesantren di Jawa Timur.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan peresmian program retail masuk kawasan pesantren itua rencananya bakal dilakukan pada Mei mendatang. “Kami sedang tunggu jadwal Presiden untuk bisa meresmikan 10 toko retail di pesantren,” kata Enggar di Gedung Kementerian Perdagangan, Senin (9/4).

Aprindo akan memberikan kurikulum pelatihan vokasi kepada para santri. Enggar menjelaskan, pelatihan akan membuat para santri bisa mengembangkan usaha dan bisa mendapatkan pengalaman profesional untuk memulai usaha.

(Baca : Pengusaha Retail Targetkan Raih 45% Omzet Saat Lebaran)

Menurutnya, ilmu seperti penempatan barang, tata lampu, cara membujuk orang untuk belanja bisa didapatkan dalam pelatihan. “Banyak sekali ilmu yang lain yang tidak diketahui oleh masyarakat sehingga mereka melalui proses pengalaman,” ujar Enggar.

Selain itu, para santri tidak perlu membayar franchise fee kepada peretail. Namun, Aprindo memastikan distribusi barang juga bakal berjalan lebih lancar sehingga barangnya lebih laku. Alhasil, kerja sama pun bersifat saling menguntungkan. 

Halaman: