Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan melelang proyek pengembangan kawasan transportasi teintegrasi properti (Transit Oriented Development/TOD)Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, kepada swasta pada pekan depan. Targetnya pembangunan proyek ini akan selesai pada 2020.
"Harapan kami kalau bisa groundbreaking bulan April, langsung mulai pembangunan fisiknya. Jadi, target kami, tahun 2019 atau 2020 sudah selesai semua," ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono di Batik Kuring, Jakarta, Jumat (23/3).
Skema proyek yang bernilai investasi Rp 1,7 triliun ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Unsolicited. Dengan skema ini, pembangunan dan pengoperasian proyek tersebut akan dipegang oleh swasta. Sementara, pemerintah hanya menyiapkan lahan untuk proyeknya.
(Baca: Agung Podomoro Akan Bangun Properti Terintegrasi Kawasan Transportasi)
Pembangunan proyek TOD Terminal Poris Plawad ini diusulkan dan diprakarsai oleh PT Mina Trasindo Totabuan. Pemerintah kemudian menyetujui segera melakukan proses lelang kepada swasta, termasuk Mina Transindo. BPTJ ingin TOD Poris Plawad memiliki empat lapisan. Lapisan pertama perpindahan transportasi antarmoda, lapis kedua area komersil, layer selanjutnya perkantoran, dan lapis terakhir adalah permukiman.
Direktur Prasarana BPJT Risal Wasal menjelaskan jenis transportasi yang akan melintas di TOD ini seperti Kereta Listrik Jabodetabek, Bus Rapid Transport (BRT), kereta bandara Soekarno-Hatta, sertas Bus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Selain itu juga ada Bus Transjakarta, Bus Trans-Tangerang.
(Baca: Kemenhub Dorong Pemda Maksimalkan Pembangunan Kawasan Terintegrasi)
"Nantinya, akan direncakanan Pembangunan LRT yang menghubungkan Kota Tangerang ke Kota Tangerang Selatan, pembangunan ruas Toll Jakarta Outer Ring Road (JORR2) dan akan direncanakan juga pembangunan jalan layang (Elevated) Busway Terusan Ciledug,” ujar Risal.
Selain Terminal Poris Plawad, akan ada tiga Terminal yang sudah direncanakan untuk dibangun proyek TOD oleh BPTJ bersama dengan swasta di luar Jakarta. Ketiganya adalah Terminal Baranangsiang di Kota Bogor, Terminal Jatijajar di Kota Depok, dan Terminal Pondok Cabe di Kota Tangerang Selatan.
“Di wilayah Jabodetabek, terdapat 47 kawasan potensial TOD dengan skema pembiyaan KPBU pemerintah pusat atau Kementerian Perhubungan, Sinergi BUMN, dan kerjasama operator SAUM (Sarana Angkutan Umum Massal) dengan pihak swasta atau BUMD,” ujarnya.