Mitsubishi Hibahkan 10 Mobil Listrik ke Pemerintah

Michael Reily|Katadata
Alat pengisian ulang mobil listrik
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
26/2/2018, 17.11 WIB

Mitsubishi Motors Corporation menyerahkan 10 kendaraan listrik kepada pemerintah Indonesia sebagai bagian studi bersama dan sosialisasi penggunaan mobil listrik di Indonesia. Adapun kendaraan yang diberikan tersebut antara lain terdiri dari 8 unit Mitsubishi Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan 2 unit Mitsubishi i-MiEV.

Penyerahan kendaraan listrik dilakukan secara simbolis oleh Chief Executive Officer Mitsubishi Osamu Masuko kepada Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Osamu menuturkan studi bersama tersebut akan menerapkan penggunaan kendaraan listrik di berbagai lingkungan, termasuk kota, kawasan wisata, dan pulau terpencil. “Serangkaian studi bersama yang secara langsung akan mendukung pengembangan infrastruktur kendaraan listrik Indonesia yang sedang berkembang,” kata Osamu di Jakarta, Senin (26/2).


(Baca: Infrastruktur Gencar Dibangun, Penjualan Mobil Niaga Naik Signifikan)

Kajian penggunaan mobil listrik penting seiring dengan potensi Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara. “Kesempatan ini turut membawa tantangan, seperti menyeimbangkan dorongan menuju kepemilikan mobil yang lebih besar dengan perlunya menjaga lingkungan,” jelasnya.

Sementara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berharap studi bersama itu diharapkan bisa menjadi langkah positif dalam mempercepat pengembangan industri otomotif dalam negeri yang rendah emisi dan ramah lingkungan. Pasalnya, produksi kendaraan ramah lingkungan bakal terus didorong untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun global.

Hal tersebut juga sejalan dengan road map industri otomotif menyebutkan bahwa sekitar 20% dari total produksi kendaraan nasional pada 2025 diharapkan berasal dari kendaraan Low Carbon Emmision Vehicle (LCEV). “Target pengembangan kendaraan listrik sudah menjadi bagian dari pengembangan kendaraan bermotor nasional,” tutur Airlangga.


(Baca juga : Pemerintah Kaji Mobil Listrik Bebas PPnBM dan Bea Masuk Jadi 5%)

Selain pengembangan industri, infrastruktur penunjang serta ketersediaan bahan bakar ramah lingkungan untuk kendaraan PHEV juga juga menjadi perhatian pemerintah, salah satunya biodiesel. “Kita terus dorong agar ketersediaan bahan bakar bisa meningkat,” ujar Airlangga.

Menurut Airlangga kebutuhan biodiesel saat ini telah mencapai 3 juta kilo liter.

Sementara itu jumlah infrastruktur penunjang mobil listrik secara perlahan juga mulai ditingkatkan. Dari data milik PLN, sampai dengan pertengahan bulan September 2017 ini, jumlah Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) PLN di wilayah DKI Jakarta sudah mencapai 578 unit. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan adanya program mobil listrik.