Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menawarkan satu bendungan untuk dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Bendungan yang ditawarkan yakni bendungan Jambo Aye yang terletak di Aceh.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso mengatakan proyek ini ditawarkan dengan skema KPBU lantaran daya listriknya cukup memadai sebagai pembangkit listrik yakni 106 megawatt. Bahkan Imam menyebut sudah ada investor Tiongkok dan Korea Selatan yang berminat.
"Karena listriknya cukup besar, jadi kami tawarkan," kata dia di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (30/1).
Imam juga mengatakan saat ini investor tersebut masih mempelajari spefikasi bendungan ini. Pembangunan bendungan ini kemungkinan juga akan menelan biaya paling tidak Rp 4 triliun untuk konstruksinya saja.
"Untuk lahannya belum beres tapi akan dimasukkan (dengan dana talangan) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)," kata dia.
Dirinya juga meyakini swasta akan berminat dengan pembangunan bendungan ini, mengingat kapasitas listriknya yang besar. Sedangkan menurut Imam, kapasitas listrik bendungan yang ditawarkan sebelumnya yakni Tiga Dihaji di Sumateea Selatan relatif kecil sehingga tidak menarik.
"Ternyata sekarang mereka berminat," katanya. (Baca: Kementerian PUPR Dikejar Target Proyek Rumah Hingga Bendungan)
Imam sebelumnya mengatakan kebutuhan investasi Tiga Dihaji tidak sebanding dengan daya listrik yang bisa dihasilkan bendungan tersebut. Dia menjelaskan investasi untuk membangun bendungan ini mencapai Rp 3,8 triliun. Sedangkan daya listrik yang dihasilkan hanya mencapai 22 megawatt (MW).
Dengan daya listrik yang hanya 22 MW investasinya hanya Rp 600-900 miliar, tidak sebanding dengan nilai pembangunan bendungannya. Untuk investasi bendungan Rp 3,8 triliun, investor ingin paling tidak listrik yang dihasilkan bisa 150 MW. Hal ini yang membuat Bendungan Tiga Dihaji gagal ditawarkan ke swasta.
"Sudah kami tunggu-tunggu dua sampai tiga minggu tidak ada yang mau, terlalu kecil (daya listriknya)," kata Imam saat itu.
Reporter: Ameidyo Daud Nasution