Kementerian BUMN Pastikan PGN Segera Akuisisi Pertagas

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Ihya Ulum Aldin
17/1/2018, 15.55 WIB

Direktur Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Toto Pranoto, memandang akuisisi ini merupakan kemajuan yang positif. Dengan begitu, tidak ada lagi tumpang tindih infrastruktur gas yang dibangun oleh Pertagas dan PGN.

"Pertagas punya satu pipa di tempat yang tidak terlalu jauh dengan PGN yang juga memiliki. Kenapa tidak membikin satu saja dipakai bersama?" ujarnya di Hotel Le Meridien. (Baca: Kementerian BUMN Targetkan Holding Migas Kejar Pemerataan Pipa Gas)

Meski dinilai baik dalam meningkatkan efisiensi sehingga nilai dari holding bisa meningkat, tapi dirinya menilai masalah mungkin timbul soal institusionalnya. Karena cukup sulit menyatukan PGN sebagai perusahaan terbuka (listed company) yang tercatat di BEI, dengan Pertamina yang tidak terbuka (non-listed company).

Namun, proses holding ini sudah bisa direalisasikan pemerintah pada BUMN sektor pertambangan. Tiga perusahaan terbuka, yakni PT Antam (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan PT Timah (Persero) Tbk disatukan dalam holding PT Inalum (Persero).  

"Cara seperti itu mungkin bisa menjadi cara alternatif saat holding sektor migas akan dibuat," ujar Toto.

Halaman: