Talangi Pembebasan Lahan Infrastruktur, Kas Operasi 4 BUMN Minus

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pembangunan infrastruktur
Penulis: Miftah Ardhian
9/12/2017, 10.00 WIB

Ahmad menjelaskan, penurunan kas tersebut disebabkan oleh tiga BUMN Karya yang harus mengalokasikan dana yang cukup besar untuk pembebasan lahan proyek yang sedang mereka kerjakan. Dana yang seharusnya ditanggung pemerintah ini, ditalangi terlebih dahulu oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Terutama untuk proyek jalan tol, agar pembangunannya bisa berjalan dengan cepat.

(Baca: Kerugian Enam BUMN Bengkak Setelah Dapat Suntikan Modal Negara)

Masalahnya, pengembalian dana talangan ini tidak bisa dilakukan dengan cepat oleh pemerintah. Alhasil, terjadi pengeluaran untuk membebaskan lahan, material, pembayaran subkontraktor, dan biaya lainnya yang lebih besar dari pemasukan, akibat keterlambatan penggantian dana talangan tersebut.

Ahmad mengaku pihaknya akan terus membantu BUMN dalam mengatasi persoalan tersebut. Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Keuangan.

Permasalahan arus kas dari kegiatan operasi yang defisit ini dianggap belum terlalu mengkhawatirkan. Menurut Ahmad, secara akuntansi, laba perusahaan-perusahaan tersebut masih tumbuh dengan pesat. Laba bersih BUMN karya pada kuartal III-2017 mengalami peningkatan yang cukup tinggi, lebih dari 45 persen. Waskita Karya tercatat yang paling tinggi, dengan kenaikan laba bersih hingga dua kali lipat lebih.

"Bahkan kalau penggantian dari pemerintah lancar ya malah semua naik, termasuk cash flow-nya," ujar Ahmad. (Baca: Pemerintah Targetkan Hanya 10 dari 118 BUMN yang Rugi Tahun Ini)

Halaman: